Samudra memang terlahir dari keluarga yang sederhana, bahkan bisa di bilang kurang karena penghasilan orang tuanya yang pas-pasan untuk menghidupi dia bersama tujuh adiknya. Untuk masuk ke sekolah favorit ini saja karena dia mendapat beasiswa. Dia terlahir anak pertama di keluarganya, anak yang menjadi contoh untuk adik-adiknya.
Dia tidak seperti anak gadis lainnya, dia di besarkan seperti anak lelaki karena obsesi ayahnya yang ingin memiliki anak pertama seorang anak laki-laki. Seperti anak-anak seusianya yang setelah pulang sekolah istrahat atau bermain, tapi tidak dia berbeda setelah pulang melanjutkan rutinas dengan membantu mama berkebun atau pun memancing dan ketika mendengar adzan ashar dia akan bergegas untuk pergi mengaji. Dia ingin pandai mengaji dan dapat melagukannya seperti suara di kaset yang selalu dia dengar dari pengeras suara masjid kompleks rumahnya.
Rumahnya masih bisa terbilang bagus, rumah dengan berbahan semen yang terbagi dua ruang kamar, satu untuk dia dan adik-adiknya dan satu lagi untuk kedua orang tua, satu ruang tamu, ruang tengah tempat mengerjakan PR bersama dua adiknya dan dapur yang hanya terdapat rak piring, dua meja kecil yang terpisah untuk menempatkan ember air minum, dan kompor. Kamar mandi dan toilet terpisah dari badan rumahnya, serta di samping pintu dapur ada atap kecil untuk melindungi tungku kayu untuk memasak jika minyak tanah habis.
Teman sepermainannya sebagian besar anak lelaki, saat SMP barulah dia memiliki 4 sahabat perempuan tapi keempat sahabatnya juga tomboy dan berbeda agama dengannya. Namun baginya persahabatan tidak melihat dari perbedaan, tetapi perbedaan itu yang menambah warna dalam persahabatan.
Di antara mereka Evi yang memiliki kulit paling mulus, dengan tinggi yang hampir mencapai 170 membuatnya terlihat tinggi menjulang kala mereka bertemu. Tubuhnya yang padat dan proposional, membuatnya terlihat cantik dengan pakaian apapun yang di kenakannya. Alisnya yang hitam dan tebal menemani matanya yang coklat makin menghias hidungnya yang mancung. Dengan kulit putih yang dia miliki membuatnya berbeda dengan orang papua asli, meskipun rambunya keriting asli dari kedua orang tuanya yang berasal dari serui.
Ellen yang tak banyak bicara, tetapi sekalinya bicara tak kenal tanda berhenti. Dia yang aktif dalam segala kegiatan membuatnya seper sibuk. Tetapi sahabatnya yang paling di utamakan, karena baginya kita bukan sebatas sahabat tapi juga saudara kecil.
Enjel yang memiliki suara sangat indah, sering menjuarai lomba-lomba tarik suara yang di selenggarakan di kota tempat mereka tinggal. Dirinya yang super pede, tak membuatnya minder saat bersama kita meskipun ukuran tubuhnya lebih berisi dari kami semua.
YOU ARE READING
Rainbow Land
Random"Di dalam buku itu tertulis cerita masa laluku." Sambil Samudra menyerahkan buku hariannya ke Rain. "Setelah kamu membaca semua isi di buku itu, kamu boleh membatalkan atau melanjutkan lamaran ini. Pertemukanlah aku dalam ikhtiharoh mu." Lanjutny...