Due

224 32 14
                                    

Fina pov

Bruk

Astagfirullah. Gue nabrak apa. Nabrak tiang listrik kali ya. Ywl pantat gue sakit.

"Wah mas, kalo berenti jangan disini dong. Ini tempat orang keluar masuk. Kalo mau ber-"

"Eh Fin. Lo gapapa?"

Masha Allah. Rejeki anak sholehah ini mah. Pagi-pagi udah dikasih yang sweger-sweger.

"Fin. Fina?"

Astagfirullah. Kok gue malah bengong gini sih. Mana pakai nganga segala. Hilang lah image sokul gue selama ini.

"Eh iya mas- eh pak. Gapapa kok."

"Sini gue bantu."

Anzir laah. Pakai acara dibantu berdiri lagi. Siapa yang ga baper cuba.

Duuuh mas Yudaku.

Duuuh mas Yudaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fina pov off

Sedang asik menikmati momen indahnya, tiba-tiba moodbreakernya datang menghampiri.

"Eh si Apin jatuh ke lantai mulu. Jatuh cinta ke gue nya kapan Pin?"

Tangan Fina yang masih memegang tangan Yuda langsung dilepasnya cepat-cepat.

Si buaya albino ngapain sih pagi-pagi udah nongol aja. Ngerusak momen indah gue aja nih makhluk. Batin Fina.

"Ntar. Pas lebaran monyet." Sahut Fina sambil melakukan rolling eyes.

" Sahut Fina sambil melakukan rolling eyes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mustahil dong Pin. Sedih gue Pin di tolak mulu."

Laki-laki lainnya yang berada disitu cuma menatap si buaya albino dengan bingung.

"Loh. San. Lo kok ada disini. Bukannya lo ada meet-"

Sandy yang sadar bahwa Yuda hampir membeberkan penyamarannya langsung memberi Yuda tatapan sut-diam-jangan-sebut-apa-apa-tentang-gue.

Cinderella's DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang