Thery

246 34 13
                                    

"Yuk pulang."

Fina pov

Loh kok kaya suaranya mas Yuda. Pas gue noleh ternyata beneran mas Yuda. Wiiiiiihh. Di ajakin pulang bareng doi.

Eh tapi kok dia tau gue ga di jemput. Masa iya dia punya indra keenam. Ato dia dari tadi nguping gue ama Wudy.

"Eh pak Yuda. Pak, si Fina ga ada tumpangan. Dia ikut kita gapapa kan pak?"

Watdepak. Jadi Wudy pulang bareng mas Yudaku? Eh ga heran sih. Wudy kan sekretarisnya mas Yuda.

"Lo gada yang jemput Fin?"

"Eh i-iya ma- eh pak. Adek saya kayanya ga bisa jemput."

Duh kok gue malah gugup. Cuma ditanyain gitu doang.

"Yaudah ikut kita aja. Ntar kita anter dengan selamat sampai rumah. Eh iya. Udah ah gausah formal. Senyaman lo manggil gue aja."

"I-iya m.....as. Makasih banyak ya."

"Hahahaa. Iya santai aja."

Doooh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doooh. Mas Yuda. Ketawanya bikin gue pengen nyioom.

"Nah Fin. Jadi gosah nangis bombay lagi lo. Yuk ah. Bentar lagi maghrib"

Yaelah Wud. Gue masih pengen ngerekam momen-momen mas Yuda ketawa kaya begini. Lo malah main tarik aja.

Fina pov off

"Tunggu sini bentar ya. Gue mau ambil mobil."

"Iya mas." -Fina, Wudy

Loh Wudy sekarang manggil mas Yuda dengan embel-embel 'mas' juga? Wah gaswat ini. -Fina.

Dari tadi Fina liatin punggung Yuda sampai bener-bener hilang dari pandangan. Dan dia mulai meng-introgasi Wudy.

"Eh Wud. Lo kok manggil Yuda pakai embel-embel 'mas' juga? Lo udah deket banget ama dia?"

"Eh iya bener gue lupa cerita. Gue di suruh buat manggil dia 'mas' juga. Tapi kalo jam kerja udah habis ato diluar kantor sama kalo kita pas berdua aja. Dia ga begitu nyaman dengan orang-orang yang manggil dia 'pak' soalnya dia ngerasa itu terlalu formal dan dia berasa tua."

Fina cuma ber 'O' ria.

Keheningan pun mulai menemani mereka berdua sampai si Yuda mengelaksoni(?) mereka. Fina memegang gagang pintu belakang tapi ga ngebuka itu pintu karena liatin Wudy yang buka pintu samping kemudi.

Dia duduk samping mas Yuda? Ga nemenin gue di belakang? Kok gue berasa jadi obat nyamuk ya. -Fina.

Fina membatin sambil nganga dalam kebingungan.

"Fin buruan masuk. Tuh udah ngaji." Tegur Wudy memecah lamunan Fina.

"E- eh iya."

Pas Fina udah duduk di bangku penumpang keheningan mulai menyelimuti ketiganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinderella's DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang