Pertama

43 10 25
                                    

Pagi ini, Zerlina berangkat dengan penuh semangat ke sekolahnya. Hari ini adalah hari pertama tahun pelajaran baru. Hari ini juga siswa siswi akan mengetahui di mana kelas mereka berada. Zerlina penuh harap agar dia tidak satu kelas dengan Aldi. Aldi si cowok tengil yang tak ada henti hentinya mengusik hidupnya sejak pertama kali masuk kelas 10.
Zerlina melangkahkan kaki menuju ke kantin. Ia telah berjanji kepada sahabatnya untuk bertemu dahulu di kantin. Toh, hari ini kelas masih free dan mereka sudah cukup lama tak bertemu karena liburan. Suasana kantin yang tadinya ramai seketika

"Hallo guys, long time no see ya" sapa Zerlina ketika sudah sampai di kantin.

"Ya gitu deh, btw ini nggak pada kangen apa?" Sahut Sandra.

"Ihh kangen lah, gue kangen tau ngumpul ngumpul bareng gini, sumpah dua minggu gue di rumah sendiri an maraton drakor kalian jalan jalan sama pacar lah, keluarga lah, sedih gue" curhat Bella.

"Wadaw, yaudahh sini sini peluk dulu sini" kata Sandra.

Akhirnya mereka pun berpelukan layaknya teletubis. Setelah itu, mereka melanjutkan obrolan mereka dari a sampai z yang tak jelas sebetulnya apa yang mereka bicarakan. Hingga akhirnya seorang di kantin berteriak

"Woy pembagian kelas udah ada di mading"

Sontak semua pengunjung kantin pun bergegas menuju ke mading untuk mengetahui dimana kelas mereka berada. Suasana kantin yang semula ramain mendadak menjadi sepi. Hanya beberapa orang yang masih tinggal di sana. Termasuk Zerlina dan kawan kawan.

"Udah lah nanti aja, paling sekarang mading masih ramai, ntar akhir akhir aja kan udah sepi" jelas Zerlina.

"Ya bener tu kata lo Zer, mending kita makan dulu aja, ntar baru ke mading" kata Bella.

"Ya udah makan ya, karna gue baik hati, gue yang pesen deh, selera kalian masih sama kan kaya dulu, bakso?"

"Iya San iya udah sana buru pesen, sepi noh" jawab Bella.

"Oke nona" jawab Sandra lalu meninggalkan kedua temannya untuk memesan bakso.

Setelah kepergian Sandra, keadaan di meja Zerlina dan Bella terlihat hening. Mereka sibuk dengan ponselnya sendiri-sendiri.

"Btw, kita bakalan sekelas lagi nggak ya?" Tanya Bella memecah keheningan.

"Ya kalau gue sih berharapnya kita bisa satu kelas lagi, kan seru tuh, gila gilaan lagi di kelas bertiga" jawab Zerlina antusias
"Iya aamiin" kata Bella.

"Eh tapi satu Bel yang gue nggak mau, gue nggak mau satu kelas lagi sama cowok tengil satu itu. Si Aldi. Benci gue, capek juga ngadepin dia yang selalu aja nyari masalah sama gue. Cuma sama gue lagi. Coba bayangkan setahun gue diganggu mulu. Nggak mau gue kalau sekelas lagi"curhat Zerlina.

"Hati-hati Zer, dari sering gangguin gitu, dari saling benci kalian nanti malah jadi" jawab Bella.

"Ih amit amit naudzubillah gue sama cowo tengil kaya gitu" tolak Zerlina.

"Ih kalian ngomongin apaan sih, serius amat" kata Sandra sambil membawa tiga mangkuk baksp yang ada di nampannya.
"Nggak ngomongin apa-apa, udah yuk makan" ajak Zerlina.

Mereka makan dalam keheningan. Sampai akhirnya bakso mereka pun habis. Lalu mereka memutuskan untuk ke mading melihat dimana kelas mereka sekarang.

"Udah pada habis kan? Yuk ke mading, gue udah kepo sama kelas gue" ajak Sandra tak sabaran.

"Ya udah ayo buru" ajak Zerlina

Mereka pun menuju ke mading. Sesampainya di mading mereka langsung mencari dimana nama mereka. Setelah mereka mengetahui dimana kelasnya sekarang mereka pun berkumpul lagi. Raut wajah mereka seketika menjadi sedih.

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang