Chapter ini sy persembahkan khusus untuk teman saya yang selalu minta buat up wkwk. Ga kerasa udah 2 bulan ga up. Itu karena, author sibuk dengan tugas2 sekolah dan hafalan hehe. Dan alasan kedua, karena vote nya dikit bangettt. Too many sider :( yalord apa salah nya sih klik ★ ? Bukan nya ngemis vote ya, setidaknya menghargai lah hehe. Udah capek2 juga ngetiknya :( hehe maafkan author yang curhat.
Bab selanjutnya akan up klo vote nya banyak di bab ini :p jadi vote banyak2 ya :p
So, here we go, the next chapter. Ini panjang bet. Jadi sy harap para sider bisa lah kasih vote nya^^ komen komen juga lahh ya. Thank you xoxo.
Enjoy my story.***
"Pukulan itu pantas buat bajingan kayak lo, karena udah ngebuat Adel nangis"
Reza yang mendapat pukulan dari Zafran, hanya diam tertunduk. Ia sebenarnya ingin melawan, namun rasanya ia pantas mendapatkan pukulan itu. Karena Reza merasa bersalah, sudah menyakiti Adel. Benar, ia memang bersalah.
Sementara Desy sedikit melangkah mundur dengan mulut melongo. Gadis itu sedikit gemetaran, melihat darah segar yang mengalir disudut bibir Reza. Shit sia-sia saja dia memaksa Reza untuk menemaninya malam ini. Semuanya kacau karena laki-laki yang sedang menatap tajam ke arah Reza itu. Namun, tak dapat Desy pungkiri, ia juga takut menatap mata Zafran yang berkilat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluto
RomanceWARNING⚠️⚠️⚠️ DILARANG COPAS CERITA??? HARGAI USAHA SETIAP ORANG⚠️ CERITA 15+ **************************************** "Semakin aku berusaha melupakanmu, semakin sakit rasanya" -Zafran "Gue bukan Pluto Zaf! Yang bisa seenaknya lo lupain gitu aja. Di...