Hey, It's me, reporting on daily basis!
*
Setelah vakum beberapa saat nulis Trashtalk, saya mulai sadar kalau saya perlu curhat-curhat lagi. Saya mulai curhat di note ponsel saya. 'Kenapa gak curhat di Wattpad? Kayak Trashtalk dulu.'
Naasnya, saya mulai buat tulisan sampah macam beginian.
Sebenarnya, maksud saya mengakhiri Trashtalk karena hidup saya udah berasa tidak ada manis-manisnya. Ibarat makan permen karet yang diemut aja. Lepehlah ke tanah.
Lalu, setelah melewati pahitnya kehidupan cinta yang gak lebih manis dari lemon–Ironi– saya pun menikmati kesendirian saya.
Tidak terlalu berambisi untuk punya pacar. Toh, kalau punya pacar, pasti buang-buang uang, ya, kan? Iyakan saja. Saya cuma membahagiakan diri sendiri.
Karena uang jajan saya tersimpan tanpa ada pengeluaran untuk kado ultah doi, nonton bareng, ataupun makan bareng, faedahnya saya bisa beli banyak novel mahal.
Salah satunya, The Underground punya Ika Natassa.
Setelah menelan ludah melihat price tag buku itu dan selesai membacanya, saya dapat peringatan dari Sang Kuasa kalau, 'Sudahlah, jomblo itu enak.'
Asli. Gak. Bohong.
Karena jomblo, saya bisa nonton film dengan beli popcorn rasa caramel yang kalian tahu harganya agak gak wajar. Tahu, kan, saya membahas bioskop mana? (wink)(wink)(wink)
Karena jomblo, saya lebih fokus sama teman-teman dan nilai saya yang gak seberapa bagus. (Iya, jangan terkejut, saya masih benci kimia)
Karena jomblo, saya bisa hura-hura buat diri say sendiri. Hedon tapi orang jomblo mah bebas said a jomblo person.
Pesan moral :
Berbahagia kalau diberi sesuatu, sesungguhnya kalau kalian bersyukur bakal mendapat kebahagiaan yang meluap dari ember plastik harga goceng.s h a s o w ' s o u t !
KAMU SEDANG MEMBACA
Shasow The Explorer
RandomDisini adalah 100 bab yang akan dituliskan oleh seorang gadis (yang mengaku) polos untuk menjalani jahatnya kehidupan nyata yang harus ia lewati tanpa ada hubungannya dengan WiFi, gadget, Wattpad. Lalu, saya berpikir, 'Mana mungkin, saya saja curha...