part 3

40 20 2
                                    

Tak lama kemudian keenan angkat bicara ...

"Oke oke gua mau mulai nih kalian diem dulu dong!!."teriak Keenan

suasana yang tadinya ramai seperti di tempat konser berubah menjadi sunyi. Mareta menatap tajam ke arah Keenan yang hanya di balas kekehan kecil oleh Keenan .

"Ayo cepet mulai."ujar garry ketus

"Emm oke gua mulai ni yak?" Ujar Keenan yang sebenarnya sedang mengulur waktu.

"Iyak cepetan malah bengong."ujar Putri yang sudah berada di samping garry.

"Bener ni gua mulai ya."ujar Keenan masih dengan wajah polosnya. Sedangkan Mareta hanya menatap Keenan kesal . Mareta ingin untuk menggertak hanya saja dia tidak ingin mendapat hukuman lagi cukup dengan beberapa hukuman yang Mareta terima jangan sampai dia mendapat hukuman yang lainnya lagi.

"Busett ini bocah . Cepetan."ujar Terry sahabat dari Putri.

Mareta masih setia dengan tatapan membunuhnya sampai ketika ada tangan besar  yang memegang tangan Mareta dengan halus, Mareta cukup terkaget terlebih lagi saat Mareta melihat siapa yang memegang tangannya itu . Mareta berusaha untuk melepaskan tangan besar milik Keenan itu namun kerja kerasnya gagal karena sepertinya cekalan Keenan sangat kuat .. akhirnya Mareta menyerah dan memilih untuk menerima perlakuan Keenan terhadapnya.  Seketika keadaan menjadi riuh karena teriakan-teriakan dari siswi-siswi yang menjadi penggemar setia Keenan .

"Arrrgggg itu kenapa pegangan tangan sih."

"Harusnya gue yang di pegang kek gitu."

"Ahh Keenan tangan gue aja yang lu pegang guamah ikhlas."

"Ini bocah maunya apaan sih? Bikin gue malu aja.".batin Mareta

Keenan POV

Gue sengaja nunda waktu buat mikirin apa yang harus gue lakuin meskipun gue tau kalo gue itu bisa aja buat gombalin si cewek imut ini eh Mareta maksud gue tapi gue masih punya hati broo, gue tau kalo sebenernya si cewe imut ini risih buat gue gombalin jadi gue mengurungkan niat pertama gue buat gombalin dia di depan semua senior dan anak-anak baru ini .. sampai akhirnya tiba-tiba gue dapet hidayah *cie cie yang dapet hidayah.

"Hidayah tuh kalo kita ulang tahun dapet hidayah ya?."tanya author

"Hadiyah Thor hadiah. Dasar ogeb." Jawab keenan. Dan author hanya cengengesan gak jelas ..

Oke mulai ngga nyambung ... LANJUTT

Gue memutuskan untuk melakukan apa yang baru aja gue dapet dari hidayah itu. Ngomong-ngomong makasih ya hidayah 😘 .  Gue pegang tangan Mareta yang dingin . Dia terus berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman gue. Tapi usaha nya gagal karena jelas lah dari bentuk tangannya aja lebih gede gue apalagi tenaganya iyak kan?.

"Kok tumben ya ini cewek imut gak ngomel? Dia keselek atau kesambet ya?."batin Keenan

Mareta mulai diem dan akhirnya gue memutuskan untuk melanjutkan rencana yang udah gue susun sedemikian rupa di otak cerdas gue ini *eilah sombong  . Gue tarik dia sampe gue sama dia cuman berjarak kurang dari 30 cm .

Author POV

Mareta terkaget matanya membulat .sekarang dia hanya berjarak beberapa centi meter *gitu gak sih tulisannya?  .  Dengan Keenan jantung Mareta memompa  lebih kencang dari biasanya.
"Apa apaan ini jantung gue kok begini ya?."batin Mareta.

Suara riuh penonton alay semakin menjadi-jadi. Keenan hanya tersenyum puas karena rencananya sudah hampir berhasil. Sedangkan Mareta hanya diam dan menatap bingung ke arah Keenan yang tepat berada di depannya.

"Woii malah mesum lu bocah."ujar garry.

"Etdah. Sabar ke kan gombal juga ada langkah-langkah nya kali. Oke gue mulai ya."jawab keenan santai

Mareta masih belum mengerti apa yang harus dia lakukan. Yang sekarang dia pikirkan hanya ingin cepat-cepat pulang bertemu dengan neneknya dan memeluk neneknya itu . Mareta terlalu lelah untuk menanggapi semua ini.

Di sisi lain Keenan akan segera melakukan pertunjukan intinya. Keenan mendekatkan kepalanya ke arah mareta yang sontak di balas pelototan tajam dari Mareta, keenan memberi isyarat kepada Mareta dan Mareta hanya mengangguk meng 'iya' kan . "Loh kok gue ngangguk."batin Mareta  . Keenan semakin mendekatkan wajahnya ke telinga mareta . Para siswi-siswi mulai berteriak-teriak ria begitupun garry dan putri yang hanya menatap sinis ke arah mareta dan Keenan sambil berkacak pinggang .

Semakin dekat.. dekat .. dan akhirnya Keenan berbisik tepat di telinga mareta.

"Pas gue mulai ngitung. di itungan ke-3 Lo harus ikutin gue lari oke." Bisik Keenan kepada Mareta . Mareta hanya mengangguk

"Oke gue mulai ya."ucap Keenan
"Gua itung nih ya . 1....2...tig tig tiga kaburrrrt."ucap Keenan sambil berlari menarik Mareta untuk menjauh dari lapangan dan masih setia memegang tangan Mareta .. Mareta ikut berlari dan mengambil tas untuk dan kembali berlari  bersama Keenan, Mareta belum sadar bahwa tangannya jelas-jelas masih di genggam oleh tangan besar keenan. Mereka berlari ke parkiran. orang-orang di lapangan menatap kepergian keenan dengan tatapan bingung sedangkan garry menatap dengan tatapan sinis nya..

Sesampai nya Mareta dan Keenan di parkiran masih dengan napas yang ter-engah-engah . Tangan kiri Keenan masih setia menggenggam tangan kanan Mareta sampai akhirnya....

____________________________
Ahh akhirnya.. aku tahu cerita ku masih berantakan dan ancur pastinya .. cuma aku gak mau nyerah gitu aja . Aku mau terus berusaha buat bikin  cerita ku ini lebih layak untuk di baca.

Makasih yang udah mau vote apalagi comment aku suka kalo ada yang ngasih aku kritik dan saran karena kritik saran kalian sangat berharga  bagi aku ..

Allafyuh 😘💋 

I'm Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang