Chapter 1 - be positive thinking

66 1 0
                                    

Suasana tempat belajarku yang baru terlihat begitu kuno, dengan sisi kanan kiri cat temboknya masih berwarna putih tulang, tak seperti kampus-kampus lain yang berlomba-lomba menghiasi kampusnya dengan warna-warna cerah nan mencolok seperti biru, hijau, dan warna-warna lain yang terkesan “muda” . Kampus baruku, Prajakirana International College tetap mempertahankan image klasiknya. Kampusku ini terkenal dengan jurusan pariwisata, perhotelan, dan pelayaran. Sebuah pekerjaan yang biasanya menerima wanita langsing, seksi, putih bak manequine toko baju di pasar loak dekat rumahku.

Sempat aku ragu untuk masuk ke kampus ini, tapi aku pikir hanya disinilah aku bisa mencapai cita-citaku untuk bertemu dengan kawanan asing yang kebetulan sedang aku ajak berjalan-jalan. Ya, jurusan pariwisata yang aku pilih. Walaupun pahitnya aku nantinya akan menjadi seorang Tour Guide, setidaknya besar harapanku untuk  menarik perhatian pria-pria bule tampan yang menjadi wisatawanku nanti.

Tawaku terdengar keras di hatiku. Aku hanya bisa menampakkan senyum-senyum tipis membayangkan seorang bule menyukai kulit hitam manisku, dan tubuh mungilku, dan tidak lupa bobot badanku yang terlampau jauh dari kata ideal. Aah! Kalimat yang terakhir itu langsung membuatku down. Mana ada yang suka sama aku, dengan kondisi fisikku yang seperti ini. Sudahlah Vil, jangan muluk-muluk mencari pria bule yang sedari tadi kamu bayangkan. Batinku, bersih keras melawan imajinasiku yang sedang melambung tinggi. Ah peduli apa kata batin sialan ini, yang terpenting, aku Lovilla Hermes, akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan nyata semua imajinasiku! Kalau  Prajakirana International College menerimaku, itu berarti mereka menganggapku mampu untuk menjadi Tour Guide untuk bule-bule tampan yang salah satunya akan terpesona padaku.

Tawaku semakin menjadi jadi, kini tak ada lagi senyum-senyum tipis. Rahasia mulut buaya, dan bunyi hidung babiku terkuak, ketika aku sedang tertawa sangat lepas.

Tetapi sontak aku menghentikan langkahku di depan ruang Aula Prajakirana International College, karena tepat di depan pintunya seorang mahasiswa, sepertinya kaka tingkatku, melempariku botol air mineral yang masih berisi penuh. Sialan, sakit banget rasanya. Tega banget menghentikan kesenangan orang dengan cara yang tidak manusiawai seperti ini. Siapa sih dia??

My Bestfriends are My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang