Kabedon

566 38 11
                                    

"Nee... nee... Kayano-san..."

"Hmm?? Kenapa nagisa?"

"Apa kau pernah mendengar.."

"Tentang apa nagisa?"

"Tentang kabedon"

"Kabedon??"

Kayano mengedipkan matanya beberapa kali, menandakan ia sedang mencerna apa perkataan dari teman birunya.

"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan soal itu? Kau mau mengkabedon atau kau yang dikabedon oleh seseorang? Siapa orangnya?? Apa dia dari sekolah ini atau sekolah lain?? Apa dia di kelas A?? Atauu... Atauu..."
*kepo mode on*

"Tidak tidaakk.... bukan itu kayanooo" nagisa blushing parah

"Lalu kenapa kau bertanya soal itu??"

"Aku saja gatau apa itu kabedon" nagisa menjawabnya dengan wajah innocent

*DUAARR
*sfx petir

"Heeeeeee.... aku kira kau tau kabedon nagisa"

"Karna itu aku tanya kepada kau, kayano hehe"

"Mau coba praktek sama aku? Hehew"

....
....
....

Suaranya bukan suara kayano yang membalas perkataan nagisa tadi, nagisa kenal suara itu. Suara yang membuatnya terbelalak sekarang ini.

Ya.

Benar.

Abang Akabane Karma.

"...sa, nagisa,, ooiii nagisaaaaaaa"
Kayano menggoyangkan pundak nagisa agar tersadar kembali ke bumi.

"Eee iya iya" Nagisa yang masih shock dengan kemunculan karma secara tiba-tiba kembali tersadar kembali dengan apa yang ada di bumi

"Heee jadi kau mau coba praktekinnya nagisa?"

Nagisa yang masih loading dengan pernyataan karma tadi, sang merah menarik lengan nagisa, mendorongnya hingga terhimpit ke tembok kayu serta tidak lupa tangan sang merah yang menutup akses jalan keluar si biru.

Nagisa blushing. Blushing parah. Mukanya memerah seperti rambut orang di hadapannya sekarang ini.

"Aa.. Itu... Anu... Eee..." Ia tak bisa berkata apa-apa. Serangan kejutan ini membuat nagisa lupa seribu satu kata.

Karma mendekatkan dirinya ke samping wajah nagisa "ini namanya kabedon nagisa" dengan nada sedikit berbisik dan menggoda (?)

Karma melepaskan kabedonnya, masih menatap nagisa yang terdiam dan memberikan senyuman mautnya.

"Nee nagisa, sekarang kau taukan apa itu kabedon." Ia seiring berjalan meninggalkan mereka menambahkan, "Jangan sampai ada yang mengkabedonmu, itu sangat berbahaya" Dan ia berlalu dari kelas sambil tertawa laknat

".. Tadi itu... Apa..."
Nagisa jatuh dari berdirinya, serangan yang tidak ia duga dari karma. Itu berbahaya. Sangat berbahaya untuk kesehatan jantung nagisa.



"Oh my, oh my, oh my...."
Kayano merapalkan segala puji syukurnya melihat pertunjukan barusan dari kedua insan itu.

Oh tidak lupa ia juga sudah memotretnya.

Koleksi.
H3h3

.
.
.
.
.
.
.

TBC (mungkin) apa owari?

Akhirnya bisa next lagi, padahal udah lupa sama lanjutannya jadi ini sengarangnya aja 🙏😂

Maaf lama banget update nya, bcs aku lupa /parah

Gimana kali ini? Aku menyadari ko masih banyak koreksi kesalahan :')

Terima kasih untuk yang sudah baca maupun support tulisan ku ini 🙏

Terima kasih pula untuk para pembaca yang memberikan aku kritik & saran yang sangat berguna bagi nusa dan bangsa /lebay

Jangan lupa like comment dan subscribe ya teman teman~ /lu kata yutup

Jaa neee ~~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can I??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang