Aku tak sabar akan segera sampai diperkemahan itu. Tak lama hari berganti malam, saat itu adalah jam 8 malam. Banyak anak yg sudah tidur kecuali aku, Rallon, Kathy. Entah apa aku tidak bisa tidur malam itu, rasa kantukku tak kunjung datang. Aku mengambil snack dari tasku dan memakannya, saat aku berdiri untuk mengambil snack aku mendengar suara yg memanggil namaku tapi saat aku menoleh kebelakang tidak ada apapun dibelakangku. Tiba-tiba Rallon memanggilku dgn berbisik sangat pelan, entah pun aku tak tahu mengapa Rallon seperti itu. Aku sendiri takut jika jalan berdua hanya bersama Rallon walaupun itu di keramaian. Setelah Rallon memanggilku pelan ia menyuruhku kebangkunya, mau tak mau aku harus kebangkunya.Aku berjalan kearahnya dan ia berkata sangat pelan lagi "Hati-hati dia sedang mengintaimu, ia mengikutimu dimana saja. Berhati-hatilah dimana pun. "katanya. Setelah Rallon mengatakan itu, itu membuat bulu kudukku merinding aku hanya mengangguk dan tak berani bersuara.Aku langsung berjalan kekursiku bercampur dgn rasa takut.
Sebenarnya aku tak berani menanyaka siapa sosok yang mengikutiku itu. Lalu aku langsung tertidur pulas.
Jam 11 Sarah membangunkanku "Ayoo bangun, kita sudah sampai di hutan jati" ujarnya lembut. "Hmm,,iyaa", jawabku sambil mengucek mataku. Saat itu rasa kantukku masih melanda. Aku berjalan didampingi oleh Sarah dan Nisa. "Nah,ini ni tenda kita" ujar Nisa sambil menunjuk tenda kami. Rallon ,Rendy, Auriel, Reza,dan Tessa sudah terlebih dahulu datang di tenda. Tempat itu sangat menyeramkan dan lebih seramnya lagi pas dibelakang tenda kami ada sebuah sungai. "sungai itu sedang mencari korbannya, teman tolong jangan mendekati sungai itu! "kata Rallon. "okee" ujar semua kecuali Auriel yang tidak takut dengan hal2 mistis. Saat itu hawanya begitu dingin, diluar bapak dan ibu guru sedang mengambil barang bawaan mereka menuju tendanya masing-masing. Entah kenapa rasa kantukku hilang, teman-temanku sedang bermain dengan yang lainnya. Dengan sedikit keberanian aku berjalan keluar ingin melihat-lihat apa yang ada disana, karena aku sedang bosan di dalam tenda yang isinya cerita gosip.
Langkah kakiku terus berjalan, aku tak tahu ingin berjalan kearah mana. Tiba-tiba aku mendekati sungai yg diceritakan oleh Rallon itu. Sesampainya disana bulu kudukku berdiri,hawa dingin seakan menusukku. Aku hampir masuk kesungai tetapi ada sesuatu yg mencegahku, tangan seseorang menarikku dari belakang. Saat aku menoleh ke belakang ternyata itu adalah tangan Rallon "Apa kau sudah gila?!!" Sudahku peringatkan kepadamu jauhkan sungai itu atau kau akan jadi korban selanjutnya! katanya sambil memarahiku. Air mataku menetes,aku tak menyangka sahabatku dari kecil membentak dan memarahiku sekejam itu, "Selalu saja kau suruh aku menjauhi sungai itu, apa yg sebenarnya terjadi Rallon!! cepat jelaskan padaku! "Ujarku dengan kasar "Aku minta maaf karena telah membuatmu sedih, sejarah tentang sungai itu....."ujarnya" cepat ceritakanlah!" air mataku terus menetes "Maaf aku tidak bisa menceritakannya,ini bukan waktu yg tepat, maaf ujarnya sambil pergi. "Dan berhati-hatilah saat ini dia ada disampingmu dan mengintaimu" ujarnya lagi "hhaa??a..ap...apa maksudmu?". Tanyaku kembali.