Langit

708 9 1
                                    

" Ya Allah , adakah ini ujian dari-Mu . Mengapa aku berasa perit sekali Ujian ini . Sungguh besar bebanan yang aku lalui . Adakah aku mampu untuk melalui semua ini ? Aku ingin berubah tapi akhirnya kecundang balik ke jalan kejahilan . Kadang-kadang iman aku di atas , kadang-kadang dibawah . Semua ni membuatkan aku runsing dan gelisah , Ya Allah . " tangisan Izzah sungguh pilu tapi tiada siapa yang ingin mempercayainya . Mereka yang berada di situ hanya melihat dengan sebelah mata sahaja malah mereka memandang hina kepada IZZAH .

" Tolonglah berhenti tengok aku ! Berhenti pandang aku dengan pandangan yang macam tu ! Pandanglah tempat lain ! Aku merayu~ Tolong....tolong jangan pandang aku . " semakin kuat suara tangisan Izzah sehingga kedengaran ke luar Masjid . 

3 bulan SEBELUM kejadian berlaku ------

Kring ! Kring ! Kring ! Jam menunjukkan pukul 7.30 a.m. Bunyi yang keluar daripada jam loceng radio berwarna biru itu tidak berputus asa meraung dan meraung dan meraung demi satu misi iaitu mengejutkan pemiliknya dari ' mati sementara ' . 

Pappp ! Dengan sekali lempangan sahaja , raungan jam itu terhenti . " Hishhhhh !! Bisinglah jam ni . Ganggu privasi orang je ! Dah lah aku mimpi best tadi . " desis Izzah, sambil mengelap air liur yang telah membasahi pipinya . Izzah perlahan-lahan bangun daripada katil lalu mengemasnya dengan segala kudrat yang ada .

Dia paling benci untuk bangun pagi . Memang ANTI-bangun pagi.  Kalau ada pertandingan bangun pagi paling lambat bangun, confirm Izzah menang . First lagi .

Sebelum memulakan langkah ke rumah syaiton a.k.a tandas , dia duduk di atas katil yang telah dikemas olehnya . Izzah termenung untuk beberapa detik lalu mendongak kepalanya untuk melihat langit yang terbentang luas melalui tingkap yang jaraknya hanya sejengkal dari katilnya . Setiap objek yang melaui Izzah , tidak terlepas dari pandangan . Lama dia menatap kawanan awan-awan yang tenang menjalani hidup " mereka " di atas sana .  

" Indahnya ciptaan-Mu ya Allah . Aku begitu cemburu pada " mereka " . Mereka begitu tenang berjalan di atas sana . Walaupun mereka kelihatan seperti sekelompok awan-awan yang malas tapi masih ada faedahnya kepada manusia . Mengapa manusia begitu berbeza sekali dengan ' mereka ' ? " keluh Izzah .

DupDap DupDap " Ehhhhhh, kejap-kejap ! Kenapa aku rasa pelik je dada aku ni ? Rasa cemas tiba-tiba . Aku ada lupa sesuatu ke ? Tapi apa yang aku lupa . Hmmmmmm ~ Astaghfirullah !!! Aku tak solat subuh lagi . " Izzah dengan pantas ke tandas untuk mengambil wuduk bagi menunaikan solat subuh Gajah .

Izzah hanya mengambil masa 2 minit untuk menunaikan solat subuh, dia solat macam ada orang kejar dia je dari belakang . Doa confirm-confirmlah dia baca laju , tak ikut panjang pendek yang ada dalam surah langsung .

" Fuhhhh ! Nasib baik sempat solat subuh . Kalau tak , mesti aku tak solat subuh punya " kata Izzah dengan penuh rasa bangga macam dia tu orang yang beriman lah sangat . Tiba-tiba , kedengaran suara hatinya berbicara .

" Apa nak jadi dengan kau ni , Izzah ? Kenapa riak sangat ? Kau dah lah lambat bangun untuk solat subuh pastu kau cakap macam kau bangun solat tahajud pagi-pagi buta je . Kau kata nak berubah Izzah . Macam ni ke cara orang nak berubah . Mana usaha kau ? Kau tipu diri kau sendiri , Izzah . Malah , kau tipu ALLAH ! Tak malu ke ? " begitu marah sekali suara hati Izzah . Izzah hanya mampu terpaku mendengar apa yang dikatakan oleh kata hatinya itu .

Dia tak mampu nak menjawab balik . Nak jawab macam mana kalau yang cakap tadi tu suara hatinya .

Dia menghadam kata-kata tadi satu demi satu . " Ya . Memang betul apa kau kata tadi . Aku ni penipu . Penipu besar ! Tapi aku...aku tak pasti macam mana aku nak berubah . Aku sendiri pening dengan perasaan aku . Aku nak berubah tapi mampu ke aku nak berubah ? Berubah jadi lebih baik ? Nak ke ALLAH terima perempuan hina macam aku ni ? " balas Izzah .

Izzah cuba menahan air mata dari jatuh ke bumi tapi dia gagal . Akhirnya , dia gagal dalam misi mustahil itu . Izzah menangis tanpa mengeluarkan sebarang bunyi selama beberapa minit sebelum ada lagi satu suara memanggilnya .

" Adik ! Adik ! Cepat turun . " nama panggilan Izzah yang hanya keluarganya sahaja menggunakannya . Semestinya , pagi-pagi macam ni hanya sorang saja memanggilnya dengan jeritan yang padu iaitu Mak Izzah .

" Apa dia ? " sahut Izzah 

" Ni hah . Mama ada buat sarapan Feveret adik , Roti telur cheese Leleh . " balas Mak izzah . Aroma roti tu membuatkan Izzah terlupa kejap yang dia baru je lepas nangis .

" Ouhhhh . Kejap-kejap , adik nak gosok gigi dulu . Nanti baru makan . " kata Izzah .

" Eh ? Gosok gigi je ? Mandi tak ke ? " sindir Mak Izzah . Bukannya Puan Nurul tak tahu perangai anaknya yang sorang tu . Bangun malas apatah lagi mandi pagi .

" Ya ya , Adik mandi sekali . Hurghh . " dengus Izzah .

" Cepat sikit mandi . Nanti roti tu dah sejuk , tak sedap . " kata Mak Izzah .

" Mama ! Adik nak susu HL campur dengan kurma sekali . Jangan LUPA !! Ok , adik mandi dulu . " Kalau ada roti Feveret dia tu , mesti dengan susu sekali . Baru best !

Pangg ! Izzah menghentak pintu sekuat-kuatnya sampai kedengaran dari bawah .

" Hishhhh , budak ni . Tutup pintu cubalah perlahan sikit . Ni tak , pintu tu dihentaknya sekuat hati . Haishhh , macam bapaknya je perangai . " bebel Mak Izzah .

Ruang Tamu

" Hurmmmm ~ Sedapnya bau roti ni mama . " puji Izzah .

" Tengoklah siapa yang masak . Mama kau ni ! Waluapun mama jarang masak tapi still sedap kan . " kata Mak Izzah . Memang betul pun apa yang dikatakannya . Dia memang jarang masak sebab sibuk dengan kerja . Balik rumah pun lambat tapi masih cuba yang terbaik untuk spent time dengan Family . Tapi apakah daya , anak perempuannya yang sorang tu tak faham apa yang dia lalui . 

" mmmmmm yelah . " kata Izzah dengan mulut yang penuh .

" Eh ? Mama tak pergi kerja ke hari ni ? Biasanya kalau waktu macam ni , mama dah kelam kabut bersiap . " soal Izzah .

" Hari ni mama ada meeting dekat Batu Pahat so pergi lambat sikit . " jawab Mak Izzah .

" Ouhhhh kk " kata Izzah  

Krik-krik krik-krik suasana sunyi antara Izzah dan maknya kedengaran . Hubungan Izzah dengan maknya memang tak berapa baik sangat so memang akan ada bunyi cengkerik menyelit kat tengah-tengah .

" Assalamualaikum~ "

" Wassalam warahmatullah " serentak Izzah dan maknya jawab salam .

" Eh? Babaaa dah balik ! " kata Izzah dengan gembiranya . Well , anak bapak lah katakan .

" Hari ni abis kerja awal pastu jalan tak jem . " kata Ayah Izzah .

" Eh ? Awak tak pergi kerja lagi ke ? Nanti lambat . " soal ayah Izzah pada maknya .

" Adik . Jawab dik soalan baba tu . " kata Mak Izzah .

" Ok , mama . Hari ni mama ada meeting dekat BATU PAHAT . " jawab Izzah .

" Lah ye ke , patutlah . MAksudnya , hari ni balik lambat ke ? Nanti saya masak sedap-sedap untuk awak ye bila dah balik nanti . " kata Ayah Izzah .

Mak Izzah tidak menunjukkan sebarang reaksi dimukanya . Tapi Izzah tahu yang mak dia sebenarnya gembira dengar benda tu walaupun ayahnya hanya guna ayat yang simple . Hehe , sweetkan mak ayah Izzah . 

Assalamualaikum semua ! Thanks sebab sudi baca novel KERANA ALLAH , AKU CINTA DIA tau . Author tak sangka ramai yang nak baca citer ni . Novel ni sebenarnya dh lama , so citer dia mungkin lain sikit dari yg asal . Minta maaf kalau citer ni tak seperti yang korang harapkan tapi author akan cuba yg terbaik kepada yang nak baca citer ni lagi . 

Thanks tauuuuuuu ~ Huhuhu , in sha allah author akan rajin-rajinkan tangan ni untuk comment kat setiap orang yang baca tu~ Jangan Lupa COMMENT&VOTE . Kalau ada typo harap maaf , author hanya insan biasa .


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 14, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kerana ALLAH , Aku Cinta DiaWhere stories live. Discover now