"bye kak ozy...." Melambaikan tangannya ke arah kakaknya Lalu masuk kedalam sekolah. tiga hari lalu chees telah mengikuti tes yang dia pikir tidak akan dilaksanakan karena kabarnya sekolahnya itu menerima siswa dengan melihat nilai ujian nasional mereka namun ternyata pernyataan itu akan berlaku tahun depan. Chees melihat sudah banyak murid yang mengecek apa mereka lulus atau tidak. Chees menghela nafas panjang 'haruskah berdempetan dengan orang-orang itu?' batin chees "Awas, awas air panas, air panas..." Teriak chees yang langsung diberi jalan oleh murid lain ya iyalah, siapa juga yang mau kena air panas,kan?. "c.. c... Nah ni huruf c, cheesy, cheesy kok gada...." bibir Murung chees menghiasi bibirnya. "Hei chees aku... Aku diterima..." gren melompat-lompat kegirangan sedangkan chees hanya memalingkan wajahnya lalu menepuk pundak gren. gren yang heran dengan tingkah temannya itu Langsung menyusul dan menarik tubuh chees "Chees, your ok?" tanya gren heran "yeah, im ok" chees menjawab gren dengan lesuh, membuat gren bertanya-tanya ada apa dengannya "chees, lu bisa kasih tahu masalah lo kok!" gadia itu menatap chees dengan penuh keyakinan dan dengan gaya mengunci mulutnya mencoba meyakinkan chees bahwa dia bisa menjaga rahasia, sambil menhela nafas panjang chees mulai membuka mulut "sepertinya persahabatan kita hanya berlanjut sampai disini saja grenad!" gren langsung mengerutkan kening dan memiringkan kepalanya pertanda heran "maksudmu chees?" "aku tidak lulus" chees langsung menangis dan berlari kecil ke tempat yang lebih sepi. melihat tingkah chees, Gren langsung mengejar chees "apa maksudmu dengan kata tidak lulus...?" chees terus saja terisak "Nyata-nyata nama yang dari huruf 'c' diruangan kita itu hanya kamu. Dan nama kamu urutan ke 3 tertinggi setelah..."belum habis gren bicara ches langsung memotongnya "maksudmu?, maksudmu pengumuman dibedakan berdasarkan ruangan?" mata chees yang melototi gren membuat gren sedikit takut apalagi jarak wajah mereka hanya beberapa inci saja. Melihat itu gren hanya bisa mengangguk pertanda ya. melihat anggukan itu, mata chees semakin besar dan semakin membuat gren takut. Seketika chees langsung berlari menuju kertas pengumuman yang dilihatnya tadi. Benar skali kata gren, nyata-nyata disitu tertulis RUANGAN 5 'lalu dimana pengumuman ruangan 14?' pikir chees yang langsung mencari-cari dimana letak kertas pengumuman ruangan mereka. "Kau kenapa chees? kau mencari pengumumannya? itu berada disamping sana karena disini sudah penuh." "kenapa kau tidak mengatakannya dari tadi" seru chees sedikit kesal. Langsung chees menarik tangan gren menuju pengumuman itu, "nah itu dia" menujuk kearah pengumuman dan langsung berlari kecil kearahnya. tiba-tiba saja dari sana terdengar teriakan chees yang berhasil mencuri perhatian hampir semua orang yang ada disana namun seakan dia tidak peduli dan melompat girang lalu melompat kearah gren dan memeluknya.
***
"kau ini, makanya bacanya itu dari atas biar gak salah paham lagi. Gak malu apa nangis didepan orang banyak gara-gara salah paham" jelsa gren sambil tertawa kecil melihat chees menghapus air matanya dan tersenyum malu. "kita ke parkiran yuk, disana ada siomai yang enak" tanpa menunggu jawaban gren chees langsung berlari kecil ketempat parkir, gren hanya mengangkat kedua bahunya dan menyusul chees.
***
mereka berjalan mendekati gerobak somai yang berada di bawah pohon tempat mereka biasa memarkir mobil, namun hari ini gren tidak membawa mobilnya karna harus di service. "mas, saya somainya yang besar yah dua, kamu chees mau somai yang gimana" "chees?" berpikir chees tidak menjawabnya gren berbalik dan mencari-cari letak chees. Gren melihat chees berbicara dengan pria yang perawakan tinggi, gemuk dan tubuh kokoh, sedikit tampan dengan kulit sawo matang dan bibirnya sepeerti wanita kecil dan tipis. "chees!" panggil gren dari jarak delapan meter "pesankan aku apa yang kau pesan" teriak chees dari kejauhan.
***
pov chees
"woi... Lu ada hp gak?" tanya chees sinis "maaf gak ada" jawab pria itu lembut 'Pria ini dia tinggi, gemuk dan tubuh kokoh, sedikit tampan dengan kulit sawo matang dan bibirnya seperti wanita kecil dan tipis. hihihi' dalam batin chees tertawa melihat bibirnya yang berlawanan dengan bibir chees yang sexy. "Kalau begitu, berikan aku semua uangmu. SEMUANYA!" tegas chees dikata SEMUANYA. Sebenarnya chees memajak pria itu tanpa tahu apa unsur dan tujuannya. awalnya Dia hanya ingin meminjam ponsel untuk menelpon kakaknya untuk segera menjemputnya tapi karna ponselnya tidak ada jadi dia meminta uang. lelaki itu mengorek-ngorek isi tasnya untuk tahu ada berapa uang yang dia miliki,"chees!" panggil gren dari jarak delapan meter "pesankan aku apa yang kau pesan" teriak chees dari kejauhan. Karena merasa lama chees mengambil tas pria itu dan mengambil sendiri uang itu Yang semuanya bernilai 240.000. chees langsung mengambil uang itu dan pergi begitu saja namun terlintas rasa iba di hati chees dan berbalik mengembalikan uang senilai 200.000 dan memasukan uang 40 ribu di kantong seragamnya sambil mengedipkan sebelah matanya kearah pria itu.
yah buat para readers boleh kirim pertanyaan melalui percakapan nanti gue jawabnya lewat part - question and answer.
And ada yang mau kasih sesi truth or dare keaku ntar ku jawab lewat part - truth or dare.
Yang paling penting, dibutuhkan saran berupa inspirasi Dari lo semua para pembaca.
YOU ARE READING
Do Not Understand Love
Romancechees, gadis polos yang sama sekali tidak mengerti apa itu arti sebenarnya antara teman, sahabat, kenalan, atau mungkin kekasihnya. bahkan membedakan cinta dan sekedar suka saja dia tak mengetahuinya. sampai ia masuk ke sma dia mulai mengenal itu se...