Chees berjalan mengikuti Ridgi yang sedang berjalan didepannya. akhirnya mereka sampai di taman belakang sekolah "so..." tanya chees dengan berdiri tegak di belakang ridgi "apa" jawab ridgi sambil tersenyum miring "ayolah rid..." bujuk chees mendekati Ridgi yang tersenyum penuh kemenangan " ok ok. Chees..." Ridgi menggenggam kedua tangan chees dengan erat dan menatap chees dalam-dalam. Tanpa disadari Ridgi, jantung chees seakan mau copot "sebenarnya gue suka sama lo. Lo maukan jadi pacar gue?" tanya Ridgi penuh pengharapan pada chees yang sedari tadi penatapnya tidak percaya 'serius, ah... Langsung jawab tapi nanti dibilang murahan, jual mahal dikit kali yah' chees baru ingin mengatakan sesuatu namun Ridgi sudah bicara diluan "kalo lo gak mau, yah ga pa pa, gue gak maksa" tersenyum memaksa. "gak, gue suka ama lo gue mau jadi pacar lo" sahut chees tiba-tiba menggenggan erat tangan Ridgi, Ridgi menatap mata chees dalam membuat chees hanyut tenggelam kedalamnya "gue sayang banget sama lo chees" Ridgi langsung menarik tubuh chees kedalam pelukannya yang membuat chees tersadar dalam lamunannya Dan hanya mengeluarkan kalimat "gue juga sayang banget sama lo" ujar chees membalas pelukan erat Ridgi.
***
Ternyata Ridgi sudah berada ditempat chees biasa menunggu ozy menjemputnya. "Rid, ngapain lo sini?" kedatangan Ridgi yang tiba-tiba membuat chees heran sedang apa dia disini. "mau ngantarin lo pulang!" jawab Ridgi dengan senyum manis yang terbentuk dibibir tipisnya "but, abang gue mau jemput!" Chees mendekati Ridgi dan heran menatap kekasih barunya itu "bilang aja sama dia kita mau jalan skalian gue antarin lo pulang." kemudian Ridgi menarik tangan chees kebelakangnya. Langsung saja chees naik dan duduk dibelakang ridgi. "kok belum jalan" chees menatap spion motor Ridgi, namun dia hanya menghela nafas berat dan menarik kedua tangan Chees untuk memeluknya. Chees kaget Namun dalam hati, ia bersorak ria melihatnya diperlakukan begini. langsung saja Ridgi melaju dengan kecepatan 80 km/jam, padahal yang biasanya dia melaju dengan kecepatan 120 km/jam. mungkin dia takut ceweknya kenapa-napa.
***
Akhirnya mereka sampai disebuah cafe yang tidak cukup ramai dengan suasana romantis. "selamat sore" sambutan dan senyum ramah dari pelayan cafe.
Setelah memesan pesanan mereka, suasana berubah hening. Chees masih bingung harus mengatakan apa "chees, kamu masih digangguin sama cewek gila itu" sambil menaikan sebelah alisnya "gak tuh..." jawab chees singkat, dia tidak tahu lagi harus berkata apa didepan kekasih barunya itu saking canggungnya dia. "Kamu yah chees, kalo digangguin sama dia jangan cuman diem.... marahin kek" ridgi meninggikan nada suaranya "gak usah kali, entar aku dibilangnya gak beda sama dia" . "Terus, kalo dia malah bukan nyenggol kamu lagi malah dorong kamu, gimana?" Tanya Ridgi sarkastis.
"Hufft. Kok lo jadi gini sihhh.... gak... dia gak akan gitu" jawab chees menaikan turunkan alisnya sembari menggoda Ridgi yang menatapnya serius. "Shes..." "kok shes sih, chees Rid..." chees mengerucutkan bibirnya dan menatap keluar jendela. "Suka-suka aku dong, kamukan pacar aku" Ridgi tersenyum sambil memandangi chees yang salting karna iris mata mereka bertemu.***
"Bye Ridgi... " chees melambaikan tangannya pada ridgi yang duduk diatas motornya lalu menganggkat kaca helmnya "bye sayang..." Ridgi mengedipkan sebelah matanya dan melaju pergi. "Aaaa..... OMG, au au.... " Tanpa sadar chees berteriak kegirangan. Tiba-tiba Pak Rino keluar "eh, non esy kenapa?" Tanya pak rino heran "bapak paan sih, ganggu sy lagi seneng-seneng aja" jawab cheesy sinis yang berjalan masuk kerumah "Lah kok malah saya yang dimarahin" sambil menatap cheesy heran dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
***
"Chees, sudah pulang sayang. Makan dulu gih." Perintah bunda lembut pada chees "sy udah makan bund, sy mau mandi dulu." Sy langsung mencium pipi bundanya dan pergi kelantai atas kamarnya. Tiba disana bukannya mandi, dia langsung menaiki spring bad dan melompat-lompat girang. Karna kelelahan, Chees langsung menghempaskan tubuhnya di spring bad dan berpikir apa yang akan terjadi padanya esok hari sambil membayangkan bentuk wajah Ridgi. Lama ia melamun, dia pun tertidur sambil tersenyum entah membayangkan wajah ridgi yang tampan atau kata-kata ridgi yang membuatnya gila tak terkontrol
Sorry guys, sebenarnya sih gada niat lanjutin part ini. but, gak mungkin gue berhenti ditengah jalankan. So part 5 hanya sampai disini soalnya mau cari inspirasi dan perlu motivasi juga.
Please your motivation and inspiration. Give me vote and comment.
I need your suggestion
YOU ARE READING
Do Not Understand Love
Romancechees, gadis polos yang sama sekali tidak mengerti apa itu arti sebenarnya antara teman, sahabat, kenalan, atau mungkin kekasihnya. bahkan membedakan cinta dan sekedar suka saja dia tak mengetahuinya. sampai ia masuk ke sma dia mulai mengenal itu se...