PENDEKATAAN

366 18 287
                                    

Hai apa kabar

Udah puas belum ama episode yang sebelumnya ?

Aku harap sih udah ya 

Ngak usah lama lama lagi kita lanjut Cui
 

***

Seperti yang di janjikan Rere  pada Ian , mereka akan mengujungi tempat yang menarik di Bali karena Ian adalah orang baru dan belum memahami apapun tentang kehindahan yang di miliki pulau dewata ini.
Maka dari pada itu Rere yang sudah lebih lama tinggal disini akan berperan sebagai guide sehari  untuk Ian dan mengajarkan Ian untuk bersosialisai seperti amanat yang Mama Ian berikan .

Rere Pov

Sekarang ini aku dan Ian akan mengabiskan akhir pekan bersama - sama , karena yang aku tau dari Mamanya Ian , Ian jarang sekali keluar rumah jika itu tidaklah penting dan lebih senang mengurung diri dikamar nya , entahlah apa yang dia di lakukan dikamar , tidak ada yang tau termasuk mamanya sendiri .

Ya....... Menurut ku Ian adalah sosok yang Misterius dan tertutup itu spekulasi yang kuamabil dari penjelasan Mamanya padaku dan jangan lupakan dia itu sangat usil .

Seperti tadi dia  mengerjaiku dengan mencoret seluruh wajahku dengan SPIDOL  PERMANEN bayangkan saja wajahku yang good looking ini ternodai oleh tinta hitam yang sangat susah untuk dihilangkan

"What the hell !!!!, kenapa ini tinta ngak mau ilang ilang sih " Batinku

Butuh waktu lama untuk menghilangkan bekas tinta yang melekat  pada wajahku ini .
 
Dan saat itu juga  aku teringat perkataan guru ku kalau tinta itu kalau terkena kulit secara terus menerus dapat mengakibatkan timbulnya penyakit Kanker kulit ( amit amit )

Ingatkan aku untuk membalasnya nanti atau menendang bokong sexy nya itu.

Apa tadi aku mengatakan bokong Ian itu Sexy ? Lupakan saja

Tapi hati batinku membenarkan kalau Ian memiliki bokong yang sangat pas dengan Postur badannya yang tinggi .(abaikan kata kataku ini aku khilaf )

Namun  seusil usilnya Ian dia adalah anak yang santun jika berhadapan dengan yang lebih tua darinya  , seperti sekarang Ian ikut juga berpamitan dengan Pak Nyoman tukang kebun di rumahku  yang masih bekerja di usia tuanya itu , walaupun ini pertemuan awal mereka .

" Pak Nyoman Ian maseh pamit " Jelas Ian pada tukang kebun itu sambil melambaikan tangan 

( Pak Nyoman Ian juga pamit)

" Ian lo bisa bahasa bali juga ? " secara tiba- tiba ku menoleh padanya

" Bise  bedik bedik gen , mek tu ne sai ngajahin "  jelasnya
dengan bahasa bali yang agak kaku

( bisa sedikit  sedikit aja , buk Putu yang sering ngajarin )

" Oohh, tapi boleh jujur ya , Lo ngak cocok ngomong kayak gitu aneh aja di dengernya "
Jelasku padanya karena aneh saja mendengar logat yang di paksakan itu terdengar agak kaku .

" Kan Ian baru belajar, gimana sih Rere ni , Ian sebel sama Rere !" kesalnya padaku

" Kan Ian baru belajar, gimana sih Rere ni , Ian sebel sama Rere !" kesalnya padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cute HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang