Midnight Dance (EXO Saga)

Kai Story 3

Part 3

*Author POV*

Kang Dong Won menatap kerlap kerlip lampu kota dari jendela helikopternya. Dia baru saja meninggalkan London untuk singgah di Berlin sebelum terbang dengan jet pribadinya menuju Sydney. Disebelahnya duduk seorang pria tampan berkebangsaan Korea seperti dirinya. Nama pria itu adalah L.Joe.

“Darahmu terlalu kuat untuk mereka. Hampir semuanya jatuh dalam level E seperti vampir lainnya yang tidak bisa menahan kehausan mereka. Aku tidak memberikan klanku untuk hancur, vampir.”geram L.Joe sambil menatap marah pada Dong Won.

“Bukan salahku kalau mereka tidak bisa menahan nafsu mereka. Jelas sekali bahwa klanmu memang lemah.”sahut Dong Won tenang.

“Tidak ada yang bisa membuktikan kalau ini bukan akibat dari darahmu.”

“Ada. Ada seseorang yang bisa menahan efek darahku lebih dari siapapun. Dan dia masih hidup sampai saat ini.”

L.Joe mengibaskan tangannya kesal. “Tidak mungkin. Tidak ada yang bisa menahan efek dari darah vampir tua sepertimu. Darahmu mengandung kekuatan yang terlalu kuno. Dan kalau saja aku tahu akhirnya akan seperti ini, aku tidak akan berusaha menciptakan kekuatan baru dalam klanku.”

“Aku tidak peduli kau percaya atau tidak. Yang jelas orang yang menerima darahku itu bisa menahan nafsunya. Dia tidak pernah jatuh dalam level E layaknya vampir ataupun klanmu.”

“Kalau itu memang benar, dimana dia saat ini? Apa yang diberikannya padamu?”

“Dia bukan klanku.”

Mata L.Joe nyaris keluar dari rongganya begitu mendengar jawaban Dong Won. Kang Dong Won bukan jenis vampir yang akan memberikan darahnya dengan percuma dan membiarkan orang itu pergi darinya begitu saja. L.Joe saja harus menghabiskan waktu hampir setengah abad untuk membujuk Dong Won agar bersedia memberikan darahnya pada klannya agar kekuatan dalam darah vampir itu mengalir dalam darah klannya juga. Dan sekarang L.Joe mendengar kalau Dong Won pernah memberikan darahnya pada orang lain yang bahkan tidak disebutkan namanya dan membiarkan orang itu hidup bebas di dunia tanpa harus membayar apapun padanya.

“Kalau efek ini terus berlanjut, para vampir itu akan mulai membunuh mereka. Dan lama kelamaan Woohyun akan mengetahuinya. Ini bisa jadi masalah besar.”gumam L.Joe pelan.

“Kalau begitu kau yang harus memikirkan penyelesaiannya.”sahut Dong Won cepat. “Seharusnya kau sudah tahu apa akibatnya saat kau memintaku memberikan darahku pada klanmu. Tidak. Bukan hanya darahku, kau seharusnya sudah memikirkan efek darah vampir pada kaummu. Vampir dan werewolf bermusuhan bukan secara tiba-tiba.”

“Tapi orang yang kau sebut itu... Setidaknya katakan padaku makhluk apa dia? Kenapa dia masih bisa bertahan sampai saat ini?”

Dong Won menatap L.Joe dingin. “Dia bukan urusanmu.”

L.Joe sama sekali tidak membahas masalah itu lebih jauh. Dong Won mungkin sudah bersedia bekerja sama dengannya membangun klannya, tapi bukan pilihan bijak kalau ingin terus melanjutkan perjanjian itu dengan mencecar Dong Won tentang masalah siapa orang yang dibiarkannya hidup bebas itu dan efek darahnya tersebut. Dong Won mungkin bisa membunuhnya saat ini tanpa bergerak dari tempat duduknya. Satu hal yang sangat diyakini L.Joe adalah semakin tua usia seorang vampir maka semakin gelap kekuatan mistik yang dimilikinya.

---

Lay menatap Lily dengan kesal. Kalau saja hari ini Lay tidak harus pergi ke LayNest Center, dia mungkin tidak akan pernah tahu kalau mobilnya menghilang satu, dan yang hilang adalah salah satu mobil kesayangannya.

“Jadi, apa kau memang merencanakan ini semua, amour?”tanya Lay pada istrinya yang sekarang sedang duduk manis di hadapannya di dalam kamar mereka.