Happy Reading♥
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
JIHYUN POV"A-aku menyukai tangannya."
Tch..sebuah kebohongan.
Aku muak dengan kebohongan tapi aku sendiri tak bisa berbohong kalau aku suka genggaman tangannya.
"Oh benarkah? Apa kau juga menyukai tangan Yoongi?"tanya ibunya.
"Aku--"
"Ini sudah malam.Cepat selesaikan makanan dan aku akan mengantarnya."potong Yoongi.
Sungguh pria ini sangat dingin.
Kami pun melanjutkan acara makan dengan hening.
"Ibu,hmm,aku pulang dulu.Terima kasih atas makanannya."ujarku sambil membungkuk hormat.
Ia memberiku pelukan dan tersenyum.
"Aku sangat beruntung memilihmu sebagai calon istri Yoongi."
Aku hanya tersenyum gugup.
Tapi,ini bukan keberuntunganku.
"Hati-hati di jalan."
Aku dan Yoongi berjalan menuju tempat parkir.
Hal yang paling tak kusukai.Berada di dekatnya.
Seperti biasa,suasana mobil ini sangat dingin dan mencekam.
Sepertinya akan selalu seperti ini.
Setelah 30 menit,mobilnya sampai di depan pintu pagar rumahku.
Aku dengan cepat melepaskan sabuk pengaman dan membuka pintu.
Namun,aku terhenti karena pikiranku.
"Yoongi-ssi,kau mau--"
"Aku mau pulang."ia memotong perkataanku tanpa melihat wajahku.
"Terima kasih."ucapku segera keluar dan menutup pintu mobil Yoongi dengan kasar.
Aku tak peduli mau pintu itu rusak atau dia marah.Aku tidak kuat lagi menghadapi pria seperti itu.
Tapi,kami saja belum menikah dan aku sudah lelah karenanya.
Aku berlari menuju kamarku dengan kesal lalu menghempaskan tubuh lelah ini ke kasur.
Aku marah. Kenyataan ini membuatku gila.
Kenyataan bahwa aku akan menikahinya.Aku akan hidup dengannya.
Aku akan hidup tanpa kebahagiaan.
Dengan pikiran itu,aku tanpa sadar perlahan menutup mataku dan tenggelam dalam alam mimpi.
-Morning-
Beep.Beep.Beep.
Suara alarm di atas meja membangunkanku dari tidur.
Perlahan kubuka mataku mengusir pandangan yang masih blur.
Jam 7 pagi.
Aku dengan malas pergi menuju kamar mandi.
Ada kuliah pagi.Awalnya itu membuatku sedih tapi, ketika aku ingat bahwa nanti aku akan bertemu dengan ketiga sahabat baikkah,aku pun merasa senang.
Jimin,Taehyung,dan Jungkook.Aku merindukan kalian.
Aku tersenyum mengingat wajah mereka.
Setelah selesai bersiap-siap,aku pergi menuju halte bus.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Eum..eum~~"aku menggumamkan lagu sembari berjalan menuju kelasku."Noona~!"aku terhenti dan menoleh ke belakang karena mendengar suara yang sangat ku rindukan itu.
"Chim!Tae!Kookie!"
Mereka menghambur memelukku.Aku juga membalas pelukan mereka.
"Bagaimana kabarmu?"
"Perjodohan mu?"
"Nilai mu?"
Aku menggelengkan kepala heran
Mereka sangat berisik."Tanya satu-satu.Bagaimana kalau kita bicara di kelas?"
Mereka pun mengangguk setuju.
"Jadi,bagaimana kabarmu?"tanya Jimin.
"Hmm..baik."
"Perjodohanmu?"
DEGG!
Aku tidak suka pertanyaan ini.Aku melihat ke arah Tae dengan gugup.
"I-itu..hmm..Ya..Aku kurang nyaman dengannya."jawabku.
"Min Yoongi?"sahut Jimin penasaran.
"Begitulah.Aku tidak nyaman bersamanya.Tapi,tidak mungkin aku keluar dari perjodohan ini."keluhku.
Aku merasakan tangan Jungkook menepuk-nepuk pundakku kecil.
"Noona,jika kau ingin bercerita tentang masalah mu,kami akan selalu ada di sini."ujarnya.
"Kita akan berusaha membantu mu,Noona."
Aku dengan otomatis memeluk mereka dengan senang.
Mereka adalah segalanya bagiku.
My best friends.
***************************
Uda 1 abad gak update ya? HahahaBtw ,Gomawo yang masih mau baca dan vote♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Questionable Love (Yoongi/Suga Fanfic)
Fanfic"Apakah ini cinta?Apa aku mencintai..nya?" -Yoongi. Menikah bukanlah hanyalah sebuah ikatan keluarga tapi juga ikatan perasaan.Lalu bagaimana jika kita harus menikah dengan orang yang bahkan belum kita kenal?