Kami terus berlari dengan cepat. Pegangan tangannya begitu erat ditanganku. Aku terus menatap wajahnya apalagi kearah matanya. Menurutku dia sosok yang baik tapi tetep aja nyebelin. Lalu ia berlari ke arah gang - gang yang sempit. Dan benar saja ia langsung melepaskan tanganku dan memeluk tubuhku. Seketika jantung ini berdegub kencang. Ternyata ia melakukan ini untuk mengelabuhi para fans - fansnya yang fanatik. Ia pun langsung melepaskannya pelukannya dari tubuhku.
"Haduh hampir aja ketahuan." Katanya yang mengelus dada. Aku yang masih kaget, tak henti -hentinya menatap matanya.
"Heh! Kenapa lo ngeliatin gue?" Tanyanya, aku langsung tersadar dari lamunanku. Aku memilih diam dan langsung pergi. Ia pun langsung menarik tanganku dan hampir memeluk tubuhku.
"Lo mau nggak jadi pacar gue?" Tanyanya. Ia terus menatap wajahku sembari menunggu jawabanku. Ia pun menaikan alisnya pertanda menunggu jawabanku. Aku memilih melepaskan pegangan tanganya dan pergi berlari meninggalkannya.
Didalam hati, gue ngedumel ga jelas antara syok, kaget, galau, kesel, seneng, pokoknya campur aduk dan gak bisa dijelasin lewat kata - kata.
"Gue tadi nggak mimpi kan?! Atau gue lagi ngayal? Kebanyak nonton drama korea jadi kayak gini deh. Atau jangan - jangan gue udah gila?!" Kataku yang ngedumel sendir gak jelas. Gila kalik ya, cowo seganteng dan setenar dia bisa suka sama gue. Padahal kita baru aja ketemu, tapi dia aja udah berani nembak gue. Cowok yang gue taksir aja gak sepeka itu.---
"Retha kenapa tuh marah - marah ga jelas ?" Kata wanita parubaya yang ternyata adalah ibunya Retha yang bernama Hyehwa Pramesti. Kenapa namanya Hyehwa karena ibunya Retha itu adalah keturunan orang korea. Yahh meskipun Ibunya Retha adalah generasi ke lima.
Sesampainya di sebuah ruko milik ibunya, ia langsung membuka pintu yang terbuat dari kaca. Lalu ia memilih duduk untuk menenangkan pikirinya. Ibunya pun datang dan bertanya padanya.
"Retha, kamu kenapa lagi sih marah - marah gak jelas lagi ? Bikin pelanggan ibu jadi takut aja.""Eomma." Rengeknya yang langsung memeluk tubuh ibunya.
"Ibu kan udah bilang, jangan panggil Ibu dengan kata Eomma. Dikira kamu overdosis nonton drama korea!" Kata Ibunya yang melepaskan pelukan anaknya.
"Emang Ibu keturunan orang Korea kan. Masa gak boleh bilang Eomma sih." Gerutuku.
"Aishhh.. Udah dibilang jangan ya ja..." Kata Ibunya yang belum selesai bicara karena kupotong.
"Andra?!" Teriakku.
"Woahhhh anakku!!! Andra!" Teriak Ibunya yang sangat kegirangan yang langsung memeluk tubuh anak laki-lakinya. Aku yang melihatnya hanya bisa tersenyum bahagia.
"Say! Gak kangen sama aku?" Tanya Andra padaku. Aku melebarkan senyumanku dan langsung memeluknya.
"Wahhh kamu sekarang udah tambah tinggi sama ganteng ya. Ehh.. Say kamu makan apaan sih di Amerika bisa sampek kayak gini ? Pasti banyak yang naksir." Godaku. Lalu ia malah mencium pipiku dihadapan para pelanggan yang didominasi para remaja wanita.
-----
"Wahh dia sungguh tampan dan romantis sekali terhadap pacarnya. " Kata salah satu pelanggan yang meleleh melihat wajah Andra.
"Andai saja aku yang menjadi pacarnya." Sahut yang lain.
"Say, kenapa kamu pulang ?" Tanyaku pada Andra.
"Aku bisa jelasin ini nanti. Ayo aku punya hadiah untukmu." Katanya yang langsung menarik tanganku. Kejadian ini sangat lucu sekali. Karena apa? Karena pada pelanggan mengira kami sepasang kekasih padahal kami adalah saudara kembar.
"Mereka benar - benar anak-anakku yang lucu. Andai aja Mas Ganes ada disini pasti rasanya udah lengkap." Batin Ibunya Retha sambil tertawa kecil.
Bersambung...
Hai guys, ketemu lagi sama gue. Wkwkwkw :D makasih banget buat kalian yang udah mau baca berita ini.
Nantikan episode selanjutnya :)
Copyright @azzahnabilaah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is A Superstar (Superhero)
Teen FictionDia terkenal dan selalu menjagaku. Kebayang gak sih kalok kamu ditembak sama aktris cowok yang pastinya ganteng banget. Padahal kalian baru aja ketemu. Pasti asik dong punya pacar artis, udah ganteng, keren, kaya raya, baik, ramah. Kurang apa coba...