Xiao sang sedang menjelaskan panjang lebar mengenai strategi penguasaan asset milik Cao xin yang ingin di kuasai oleh Jing namun tak di dengarkan oleh Pria tersebut. Sang Pria malah asik dengan dunia nya sendiri, menatap meja di sebrang café.
MENATAP Pria berambut lurus tergerai indah yang bersuara emas yang sedang menyanyikan sebuah lagu untuk temannya yang sedang berulang tahun.
.
.
.
Cie en berjalan memasuki ruang kerja sang directure sambil menenteng setumpuk berkas pelamar pekerja yang ingin masuk dan bergabung untuk mengisi posisi staff hotel yang kosong.
"permisi tuan Jing, ini adalah cv dari para pelamar pekerjaan yang melamar kerja kemari." Ucap Cie en sambil meletakan setumpuk berkas di atas meja sang directur tersebut.
"duduklah, aku akan menyeleksinya mereka langsung."
"baik tuan."
Jing membolak balik beberapa berkas dengan cepat, semua sama. Ipk rata-rata di atas 3.8 , memiliki sertifikat keahlian, aktif berorganisasi dan pengalaman kerja. Pandangan Jing tertuju pada satu berkas cv.
'dia .. sepertinya kita berjodoh' batin Jing. Jing menatap lekat foto yang tercantum di berkas.
Foto seorang Pria berambut Lurus, dengan bermata phonix dan mempunyai suara merdu yang mampu menggugah hati siapapun yang mendengarnya.
"untuk posisi manajer keuangan, berikan posisi itu pada dia" Jing menunjukan cv yang baru ia baca.
"bukankah dia adalah lulusan baru tuan ?. untuk posisi ini sepertinya kita butuh seorang professional"
"aku mengingkan posisi itu jatuh ketangan nya apa ada yang salah ?"
"tentu tidak tuan Jing"
"untuk kekurangan posisi, saya serahkan pada kepala zheng. Biar ia yang menyeleksi"
"baik, ada lagi tuan ?"
"tidak. Minta kepala kemari"
Cie en mengangguk , lalu berlalu dari ruangan tersebut.
.
.
.
"kau bisa pergi sekarang ,tinggalkan kami berdua." Perintah Jing pada Cie en.
"baiklah direktur"Cie en berjalan meninggalkan ruangan sang directure.
"aku perlu bantuan mu kepala kang."
"bantuan ? saya siap memenuhi setiap permintaan anda tuan."
"pertama ,tolong seleksi tiap pelamar pekerjaan yang masuk."
"semuanya ? ... bukankah biasanya anda yang melakukanya ?" kang Zheng terheran heran.
"aku sedang malas."
"baiklah tuan."
"yang kedua, mintakan aku surat pernikahan"
"hah ? saya tidak salah dengar tuan ?"
"ck, lakukan saja."
.
.
.
Lu Cang mendapati dirinya terbangun di ranjang berbeda, ia melihat kesekeliling ruang kamar tempatnya berada kini. Ruang kamar dengan cat putih bersih di seluruh penjuru sudutnya. Tak banyak perabotan yang ada di sini hanya ada satu ranjang king size tempatnya berbaring ,sebuah televisi flat 32 inci , dan meja kecil yang terletak di dekat jendela dengan bangku lebarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JERAT SANG DIREKTUR JING
FanfictionJing menatap pemuda bersuara emas dari kejauhan, ia terpesona jatuh kepada pemuda tersebut. tanpa perkenalan, Jing mengagumi pemuda tersebut dari kejauhan. dalam hati ia berkata, 'kali ini aku melepasmu tapi jika aku melihatmu lagi aku menangkapmu'