Sebuah tempat yang memiliki kehidupan yang beragam. Sebuah tempat yang di dalamnya dipenuhi oleh hal-hal yang menajubkan dan berada di luar batas manusia biasa. Sebuah tempat, yang di dalamnya di isi oleh para pejuang dengan kemampuan hebat untuk melawan musuh mereka sejak dahulu kala. Sebuah bangsa, yang bernama Kerensia.
Yah, setidaknya itulah yang dikatakan oleh Kaslan, pria dibalik sosok yang dikelilingi oleh cahaya yang sebelumnya menolongku melawan mahkluk jelek tadi.
Aku masih heran, mengapa rasanya berbeda sekali saat sebelum dan sesudah aku bertemu mahkluk jelek itu. Entah mengapa aku merasa seperti bisa mengalahkan siapa saja dan seperti aku tidak mempunyai rasa takut lagi.
Apakah karena pedang yang ku genggam ini? Pedang apakah ini? Pedang yang bahkan bisa berubah wujud dari sendok penggorengan menjadi sebuah pedang dengan punggung bergerigi yang memancarkan aura berwarna hijau. Huh mungkin aku sedang bermimpi.
Aku juga masih bingung soal perkataan mahkluk jelek tadi. Apa itu ada hubungannya dengan ayahku? Hm mungkin semua itu ada kaitannya dengan hilangnya ayahku selama 5 tahun ini. Tapi jika memang benar yang dia maksud itu ayahku, lalu dimana dia? Apa hubungannya dia dengan Pedang Cahaya? Hingga membahayakan dirinya dan anaknya ini. Huh beruntung saja Ibuku dan Bi Surti tidak sedang dirumah saat munculnya mahkluk jelek itu.
Ahh sial! Mengapa baru teringat, dinding retak, pintu kamar hancur, apa yang akan dikatakan ibu nanti jika pulang ke rumah dan melihat semua itu. Apa yang harus kulakukan?. Semoga saja dunia aneh ini punya solusi atas semua itu, jika tidak maka aku hanya bisa mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temanku dan Yui tercinta.
Saat ini aku berada di dalam portal yang tadi aku masukin bersama dengan Kaslan. Tempat yang tampak sangat cerah dan terang juga indah dengan pegunungan dan pepohonan hijau dan besar yang menakjubkan sejauh mata memandang. Tampaknya di sini masih siang dan berbeda dengan tempat ku yang mataharinya telah berganti menjadi bulan, alias malam hari. Saat ini, aku dengan Kaslan tengah berjalan melewati sekitaran tempat yang tampak seperti desa namun terlihat sangat berantakan, seperti tempat ini baru saja terjadi kebakaran dan angin topan di saat yang bersamaan, hangus dan hancur berkeping-keping.
"Desa ini dulunya sangat damai, Lucas." tutur Kaslan.
"Apa yang terjadi?" tanyaku.
"Beberapa bulan lalu desa ini diserang oleh pasukan mahkluk kegelapan. Mereka menyerang penduduk lemah disaat para pejuang Kerensia sibuk bertempur di utara. Mereka sengaja membunuh penduduk biasa yang terdiri dari wanita dan anak-anak, agar di masa depan tidak ada lagi penerus dari Bangsa Kerensia yang melawan mereka," tutur Kaslan. Seketika akupun teringat mahkluk jelek yang menyerang rumahku beberapa menit yang lalu.
"Apakah mahkluk kegelapan itu seperti yang menyerang rumahku tadi?" tanyaku. "Jika benar, aku ingin tau apa hubungan dia dengan kalian dan juga apa hubungannya dalam kehidupanku."
"Akan sangat panjang jika diceritakan. Apa kamu yakin, ingin aku menjelaskan semuanya kepadamu, Lucas?" tutur Kaslan sembari menatapku dengan tatapan hangatnya, seakan-akan dia telah mengenal lama diriku.
"Tentu saja. Kalau bisa, jelaskan semuanya mulai dari akar-akarnya hingga pertanyaan di kepalaku telah terjawab semuanya." Balasku bersemangat.
Kaslan pun mulai menarik nafas panjang yang dalam kemudian menghembuskannya perlahan.
"Baiklah, akan aku jelaskan semuanya kepadamu, mengingat kamu kini telah mendapatkan kekuatan Minanos dan juga keturunan bangsa Kerensia."
"Minanos? Kekuatan? Keturunan? Apa ada perkataanmu yang bisa aku mengerti?" tanyaku yang semakin bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light And The Darkness: WAR THE END
FantasyKeanehan? Aku selalu saja mengalaminya menjelang ulang tahunku yang ke-17 ini. Aku tidak tau mengapa semua itu terjadi kepadaku, yang selalu saja dilanda rasa tanda tanya akan semua kejadian yang menimpaku itu. Jujur saja, pria bercahaya dengan peda...