KEHILANGAN PART 1

3 2 0
                                    

Sesampainya mama Deva di Rumah mereka beserta jenazah ayah Deva menangis tersedu sedu di sela sela tangisnya dia mengajak ayah untuk bicara pada nya
" papa ninggalin Deva karena kerja gak masalah pa tapi jangan tinggalin Deva kayak gini pa, pa Deva mohon bangun paaaaaaaaaaaaa!!!! ayolah paa pasti papa lagi bercanda kan sama Deva, paaaaa Deva mohon bangun bangun paaaa, hiks hiks hiks hiks hiks".

Setelah ayahnya dikuburkan, itu tidak menandakan tangisan Deva reda dia masih saja menangjs tersedu sedu

tangisan yang sangat sendu keluar dari mata Deva, dari belakang ada tangan yang menyentuh pundak Deva yang tak lain adalah tangan Jerry.

" Dev jangan terlalu ditangisi kasian papa kamu"
pandangan Deva tidak beralih ke Jerry dia tetap melamun ,air  yang keluar dari matanya yang sembab

" Deva sayang dengerin mama ya, mama tau kamu pasti marah sama mama kan? karena mama jarang memberi kabar kepada kamu dan sekali memberi kabar tentang kematian papa"
lagi lagi Deva tidak menggubris kata kata mama nya dan dia malah semakin kuat menangis

" mama minta maaf sayang, mama tidak ada maksud begitu, mama dan papa sibuk dengan pekerjaan kami masing masing sehingga kami tidak memperdulikan kamu sayang"
kali ini ucapan mama nya sangat membuat hatinya sakit. Deva membuyarkan lamunan nya dan menatap mamanya dan orang orang yang masih berada dirumahnya

" 3 tahun mama dan papa ninggalin Deva buat kerja di luar negeri Deva gak coment apa pun ma, enggak ada kabar yang jelas dari kalian berdua mama sampai tidak mengetahui bagaimana keadaan ku bagaimana masa pertumbuhanku, bagaimana keadaan jantungku, tapi Deva memaklumi semua itu ma karena Deva tau mama dan papa pasti sangat sangat sibuk dengan pekerjaan masing masing tapi bukan berarti mama menyampakkan Deva melupakan Deva, mama juga udah 3 tahun ini tidak perduli dengan penyakit jantung Deva dan sekalinya mama menelfon Deva karna papa udah gak bernyawa lagi ma" hiks hiks hiks hiks
Deva meninggalkan mamanya dan masuk kekamar dan membanting pintu kamarnya
semua kata kata yang diucapkan Deva sangat membuat mama nya merasa sangat bersalah tangisan putri tunggalnya itu membuat dia sangat malu dengan sifatnya yang kurang perhatian padanya, sedang kan putrinya itu sangat sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya.
Semua mata tertuju kepada mereka berdua, Jerry tidak bisa mengatakan sepatah kata pun karena dia tidak pernah melihat Deva semarah itu sampai sampai membanting pintu kamarnya.

" Deva Deva Dev ini aku Jerry bisa aku masuk?" tidak ada jawaban dari Deva

" Deva apa aku boleh masuk?" lagi lagi Deva hanya diam tidak manjawab Jerry

" ok baiklah kalau kamu  tidak membuka pintunya berarti kamu marah padaku juga"
tidak lama pintu kamarnya terbuka dan Deva mempersilahkan Jerry masuk ke dalam kamarnya

" Deva...." belum sempat Jerry bicara Deva memotongnya

" Jer segitu gak pentingnya aku dikehidupan mereka?"

" Deva mama sama papa kamu itu mencari uang untuk kehidupan kamu, toh setiap bulannya mereka memberi kabar kan? bukan mereka tidak memperdulikan kamu hanya saja mungkin mereka lupa bahwa tindakan mereka ini sudah diluar batas sampai sampai mereka membuat kamu rindu akan perhatian orang tua. Dengar ya Deva setiap orang tua pasti menyayangi anak anaknya. kamu ingat waktu smp kelas 2 jantung kamu kambuhkan mama dan papa kamu langsung datang ke sekolah karena mereka belum pergi keluar negeri jadi kamu masih bisa di pantaunya  dan sekarang saatnya kamu mengerti mereka ya Deva, kamu gak boleh marah gitu ke tante kasian dia  pasti sekarang tante merasa bersalah"

" apa aku harus ngalah lagi Jer?"

" iya Dev itu wajib banget"

" tapi aku masih sangat kehilangan papa Jer!"

Me and My ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang