Seringkali aku ingin menyapamu tiap kali statusmu update di media sosial. Mengirimimu chat singkat yang mungkin hanya sekedar basa basi.
Ingin aku bertanya 'Apa kamu kangen aku?'
Aku siap mendengar kemungkinan terburuk sekalipun.Kini kau begitu asing, begitu pula aku. Sama seperti pertama kali kita bertemu.
Masihkah ada rasa yang tumbuh di hatimu tentangku?
Dulu, kau begitu manis. Manis sekali, sampai banyak orang yang mengepungmu berharap bisa dekat denganmu.
Aku sungguh bersyukur kala itu. Karena kau memilihku.
Membiarkanku masuk dalam kehidupanmu, bahkan hatimu.Semua canda tawa terdengar riang kala itu. Matahari senja tak pernah menegur kita ketika kita masih teronggok di bawah sinarnya.
Kenangan manis, bukan?
Kini kau memilih untuk menjadi tiada.
Kau tau betul betapa sakitnya itu untukku. Namun, aku mencoba untuk mengikhlaskannya.
Dan aku tersadar, ternyata begini rasanya terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONSCIENCE
Randomthere are many words in this world that exist, but why do so many people choose to express them in a place called 'social media'? is it because they want to be noticed? want to get attention? for some people it may be yes, but for other some it may...