#2

410 71 11
                                    

“Jangan gila” Jiyeon menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Siapa yang gila. Gue normal”

“Kelakukan lo yang gila! Enggak mau, pokonya gue enggak mau! itu mustahil”

Sehun menoleh kearah Jiyeon “Mustahil kenapa? Apa salahnya ?”

“Karena gue..-“

“Ah.. gue tahu. Jangan bilang kalau lo belum pernah ciuman sama sekali. Hayo ngaku”

“Ihh apaan sih, siapa juga yang belum pernah ciuman?”

Jiyeon menutupi wajahnya, mencoba menyembunyikan kebohongan.

“Hahaha, ngaku aja. Lo belum pernah ciuman, iyakan?”

“Ih.. ih enggak. Udah ah pergi sana! Lagian nanti ibu tahu, entar kita dianggap yang enggak-enggak lagi, berduaa dikamar gini”

Jiyeon mendorong-dorong tubuh Sehun.

“Enggak akan. Tadi ibu pamit pergi arisan ditetangga sebelah, pulangnya jam 5 sore”

“Yaudah, mendingan lo pergi kekamar lo sana”

Jiyeon mendorong tubuh Sehun.

“Oke gue pergi. Tapi dengan syarat ciuman yang harus lo lakuin. Bye”

Sehun pergi begitu saja tanpa memperdulikan Jiyeon yang pingsan disofa.

“Dasar Sehun vangsyaad!” 
***

Jiyeon melangkah gontai menuju ruang makan. Hari ini, adalah hari Senin, hari yang membuat para semua orang MAGER!

Termasuk Jiyeon, si gadis cantik tapi nasibnya sedikit kurang beruntung.

Tadi ketika dia ingin menuruni anak tangga, pergelangan tangannya dicekal oleh Sehun, Sehun menarik Jiyeon untuk lebih dekat dengan tubuhnya.

Dan membisikan sesuatu, sesuatu yang membuat Jiyeon bergetar takut.

{“Jangan lupa, ciuman pagi untuk hari yang pemula ini”}

“Heh Ji. Kamu kenapa?”

Jiyeon tersentak, dan menoleh kearah ibunya yang sedang menepuk bahunya dengan sedikit kencang. Kemudian Jiyeon menggeleng pelan, bibirnya mengkerucut kecil.

“Kebiasaan.. pasti setiap hari Senin, bawaannya bad mood mulu” ujar Ibu Tae Hee yang memarahi anak perawannya.

“Udah termasuk jadwal bu” gumam Jiyeon pelan.

“Selamat pagi semua”

Tae hee menoleh kearah sumber suara, sedangkan Jiyeon membuang muka.

“Selamat pagi juga Sehunnie. Wahh kamu fress banget ya” Ibu Tae hee tersenyum lebar.

Sehun tersenyum kecil, kemudian dia duduk disamping Jiyeon.

“Ayo habiskan sarapan kalian” Tae hee menaruh nasi goreng didepan Sehun dan Jiyeon.

Fress? Memangnya dia buah? Pikir Jiyeon.

“Jiyeon kenapa?”

Jieun yang sedari tadi memperhatikan sahabatnya yang sedang melamun dengan wajah suntuk menggedik bahunya, memberi jawaban tidak tahu kepada Eunji.

“Kok mukanya kayak lagi stress gitu sih?”

Eunji duduk disamping Jieun, dan memperhatikan wajah Jiyeon.

“Gue juga enggak tahu, waktu masuk kelas lalu duduk dikursi, muka Jiyi udah kaya ayam yang mau mati”

ROOMATE (OSHXJY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang