#3

405 69 23
                                    

Jiyeon menatap heran melihat koper ibunya yang sudah siap packing diruang tamu.

Kemudian Jiyeon melihat ibunya yang sedang melangkah kearahnya dengan gusar.

Wajah cantiknya terlihat gelisah.

“Ibu kenapa?”

“Ya ampun Jiyi, ibu sekarang harus kerumah nenek”

“Nenek? Kenapa sama nenek bu?” Jiyeon mulai khawatir.

“Asma nenek kambuh, kata tetangga diBusan, nenek kecapek’an karena kerja dikebun bunga” jelas ibu Tae hee.

“Astaga nenek” mata Jiyeon berkaca-kaca.

“Maka dari itu ibu harus segera keBusan. Ibu menginap disana selama2 minggu, jaga rumah Jiyi, dan kamu jangan nakal”

“Iya ibu”

“Mau Sehun antar kestasiun bu?” tawar Sehun yang sedari tadi melihat percakapan ibu dan anak itu.

“Enggak usah Sehunnie, ibu sudah menghubungi taxi tadi. Yasudah kalau begitu ibu pergi. Hati-hati dirumah”

Ibu Tae hee mengecup dahi Jiyeon, kemudian ibu Tae hee meninggalkan rumah.

“Kasihan nenek, semoga nenek baik-baik saja” lirih Jiyeon.

Sehun menoleh kesamping dan melihat Jiyeon yang mengusap matanya. “Aku yakin nenek pasti baik-baik saja”

“Iya.. aku juga yakin”

“Aku lapar. Masakin aku Mie Samyang” Sehun pergi menuju kamarnya, meninggalkan Jiyeon yang tercengang.

“Tadi baik sekarang nyebelin. Sehun kampret” Jiyeon mendengus kecil

Jiyeon membuka pintu kamar Sehun. Kemudian kakinya kembali menutup pintu kamar Sehun.

Kedua tangannya memegang dua mangkuk Mie Samyang. Kakinya melangkah menuju tempat tidur Sehun.

“Bangun!” teriak Jiyeon.

Sehun tersentak, dengan cepat Sehun mengubah posisi terlentangnya menjadi duduk tegak.

“Ngagetin mulu nih” kesal Sehun seraya mengusap kedua matanya.

Jiyeon yang melihat Sehun sedang mengusap kedua matanya terdiam.

Entah mengapa perlakukan Sehun yang sisimple itu membuat Sehun terlihat manis.

Jiyeon segara menggeleng pelan kepalanya, mencoba menghilangkan pikiran anehnya.

Jiyeon menyodorkan mienya kepada Sehun. Dan Sehun segara menerimanya.

Kemudian Jiyeon duduk disamping Sehun dan

mulai melahap mienya.
“Lama banget sih bikin mienya” ujar Sehun seraya mengunyah.

“Enggak tau diri banget. Segitu juga udah gue bikinin!”

Jiyeon mengipaskan tangan kirinya kewajah.

Mie Samyang emang pedesnya minta ampun.

“Njir pedes banget. Kalau keselek bahaya nih”

Sehun mendongkak dengan bibir yang terbuka lebar,mencoba mengurangi rasa pedas dimulutnya.

Jiyeon yang melihat itu tertawa pelan. Namun kemudian Jiyeon terdiam ketika melihat bibir Sehun yang merah pekat.

Karena bumbu Samyang membuat bibir Sehun yang memang dasarnya merah tambah merah menggoda karena bumbu mie Samyang.

Jiyeon mengulum bibirnya. Kejadian ditaman sekolah kembali berputar. Dimana Sehun mengecup bibirnya dengan bermain pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROOMATE (OSHXJY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang