Hope❤

11.6K 733 90
                                    

ⓜMeanie in your area~
Oneshoot.
Rate M (Ampun)


Mingyu menatap sekelilingnya dengan tatapan aneh, matanya mengerjap pelan. Mengumpulkan kewarasannya yang menguap entah kemana.

"Kau gugup, Nak?"

Mingyu menoleh, menatap Sumber suara dimana ayahnya berdiri dengan senyum tipis menghias wajahnya yang masih tampan. Langkah kakinya mendekat, berdiri didepan Mingyu yang masih kebingungan.

"Aboeji?" Mingyu heran suaranya yang bass terdengar bergetar saat dia berbicara.

"Aboeji tahu ini kebahagiaanmu, dan Aboeji bersyukur kau bisa mempertahankannya sampai akhir. Kau akhirnya mendapatkan kebahagiaan itu, Nak. Selamat."

Mingyu terdiam, menikmati rasa hangat yang melingkupinya saat ayahnya memeluknya dengan lembut. Punggungnya bergetar, saat ayahnya menepuknya dengan lembut disana.

"Terima Kasih." Mingyu berbisik, memeluk ayahnya dengan erat. Jangan menangis, tidak untuk momen membahagiakan seperti ini. Hati Mingyu berbisik mengingatkan.

"Aboeji akan menemui tamu undangan." Mingyu mengangguk, melepas pelukan mereka kemudian. "Jangan gugup, Nak."

"Tentu saja." Mingyu tersenyum manis, menatap kepergian ayahnya dengan senyum yang menghias wajah tampannya. Tatapan itu, tatapan hangat ayahnya yang selalu dia inginkan.

Tubuh tingginya berbalik, menatap pantulan tubuhnya dari cermin besar dihadapannya. Mengagumi tuksedo hitam yang melekat sempurna ditubuh tegapnya.

Apa sosok tampan didepannya adalah dia?

Mingyu menertawai kekonyolannya sendiri. Memasukkan kedua tangannya kedalam kantung celana tuxedo hitamnya. Tatapan matanya terfokus pada wajah tampannya. Make up tipis menghias disana, dengan senyum tipis masih menghias wajah tampannya.

"Selamat dongsaeng." Sebuah tangan menepuk punggung Mingyu dari belakang. Memaksa Mingyu untuk berbalik dan tersenyum mendapati tatapan hangat teman-temannya. Jeonghan tersenyum manis dengan tangan yang melingkari pinggang Seungcheol. Mereka tampak serasi dalam balutan jas berwarna abu-abu.

"Kalian datang?" Mingyu tetawa. Memeluk satu persatu sahabat dan rekan-rekan kerjanya.

"Tentu saja kami datang." Dukyeom tertawa, menepuk punggung Mingyu dengan bangga. "Kami tidak mungkin melewatkan momen dimana Wonwoo akhirnya terikat denganmu."

Mingyu tertawa.  Memeluk Seungkwan yang kini memberinya pelukan selamat. "Terima Kasih."

Joshua datang mendekat dengan tuxedo buatan desainer mahal melekat pada tubuh langsingnya. Tangannya memeluk Mingyu dengan lembut. "Jangan pernah melepasnya, Gyu. Kau tahu dia adik kesayanganku, bukan?"

Mingyu mengangguk. Melepas pelukan mereka. "Aku mendapatkannya dengan susah payah, Hyung. Bagaimana mungkin aku melepasnya."

Joshua tersenyum, kembali bergabung dengan teman-temannya. Wajah-wajah bahagia menghias wajah tampan mereka. Membuat Mingyu tidak mampu menyembunyikan senyum manisnya. Tidak akan ada yang bisa mengalahkan rasa hangat saat teman-teman dan sahabatmu ada dibelakang untuk mendukungmu.

"Terima Kasih sekali lagi." Mingyu membungkuk, mengucapkan rasa syukurnya pada Tuhan karena mempertemukannya dengan orang-orang hebat seperti mereka.

[END] WEDDING (Mingyu X Wonwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang