IX

614 44 2
                                    


Di jalan yang cukup sepi karena waktu menunjukan sudah memasuki waktu dini hari. Nabill terus menjalankan mobilnya tanpa tujuan, sejak pertengkaran tadi, entah apa yang fikirkan Nabill hingga ia terus menjalankan Mobil yang dikendarainya, hingga ia menyadari saat di pintu gapura bertuliskan "SELAMAT DATANG DI KOTA BANDUNG" Sontak saat melihat tulisan itu, Nabill memberhentikan Mobilnya di sisi Jalan.

"Gila! Gue udah jauh banget!" Gumamnya. Tanpa fikir panjang dan takut terjadi akan ada hal yang tak di inginkan, srgera ia pun mencari sebuah penginapan atau hotel.

Dalam fikirannya, kini selalu dipenuhi dengan wajah wajah tangis kekecewaan sahabat dan kakaknya.

"Aaaakkkhhh!" Teriak Nabill memukul stir.

"Kenapa kalian gak pernah ngertiin gue! Gue itu sayang sama kalian!" Gertunya sendiri.

"Gara gara barang sial itu!" Ujar Nabill mengingatkannya pada sebuah minuman campuran dari berbagai darah Hewan yang sudah di awetkan yang di beri nama 'Alkohol'. Minuman itu di percaya bisa menumbuhkan kualitas suara yang sangat bagus namun jika meminumnya dalam jangka waktu lama, akan berdampak pada jantung si pemakainya. Efek langsung dari minuman tersebut adalah mematikan sistem syaraf, hingga bisa menghilangkan rasa malu si pemakainya, atau bisa diartikan efek langsung dari 'alkohol' itu tidak beda jauh dengan serbuk 'Narkoba'. Minuman ini hanya dikenal di kalangan komunitas orang orang yang terlalu fanatik terhadap musik Gothic Satanisme.

"Ngapain juga gue pake begituan! Apa karena gue gak PD sama suara gue!" Ujar nya menanyakan pada dirinya sendiri. Tak berapa Lama dia pun menemukan sebuah hotel di daerah situ. Lalu karena sudah merasakan kantuk yang luar biasa, dia pun memasuki hotel tersebut dan mendaftar untuk menginap malam ini.

"Iya, mas! Selamat datang di hotel kami!" Ujar Respionis di sana.

"Untuk berapa orang mas?" Lanjut respionis itu dengan ramah.

"Satu!" Ujar Nabil dingin.

"Berapa malam!" Ujar respion lagi.

"Malam ini dan Besok!" Ujar Nabill lagi yang masih terlihat dingin.

"Atas Nama?" Lagi ujar Respion itu.

"Nabill Rano Azlia!" Ujar Nabill singkat, dan sontak respionis itu menatapnya tak percaya.

"Maaf, mas! Apa saya bisa melihat tanda pengenal anda, misalnya KTP atau SIM!" Ujar Respionis itu. Tak lama pun Nabill memberikan KTP nya.

"Ini, betul KTP mas!" Ujar Respionis itu sedikit Ragu.

"Lo banyak tanya ye! Iye itu beneran KTP gue! Emang kenapa sih! Gue bayar koq lo tenang aje! Kalopun ATM gue di Block bokap, gue bawa kendaraan lengkap sama STNK dan BPKB, gue bisa jual tu mobil!" Ujar Nabill yang kesal atas pertanyaan pertanyaan respionis itu.

"Maaf tuan! Apa tuan tau nama Hotel ini?" Ujar Respionis itu. Dan sontak nabill pun membulatkan matanya melihat nama Hotell yang tertera di dinding sana.

"Hotel Azlia!" Ujar Nabil melengo.

"Dari tadi kek lo bilang! Sini gue ngantuk ini mau tidor! Mana kuncinya!" Ujar Nabill kesal.

"Mau yang ViP atau kamar biasa!" Ujar Sang respionis itu menunduk takut.

"Yang paling deket sini aje dan yang kosong! Jelas Kan!" Ujar Nabil. Dan tak lama respionis itu pun memberikan kunci.

"Kamarnya, tepat di lantai dua, ada di sebelah kiri. Pintu kamar pertama dari pintu Lift!" Ujar sang respionis lalu Nabill pun mengambil kuncinua dan Buru buru meninggalkan Tempat itu, namun saat sudah berada di depan lift dia pun Kembali lagi.

Music Academy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang