Masquarade Ball

29 8 8
                                    

Musik Waltz mengalun lembut memenuhi ruangan dansa. Lumayan banyak undangan yang menghadiri pesta topeng tersebut. Kebanyakan dari kalangan Bangsawan, Keluarga Kerajaan, dan Anggota Parlemen.

Seorang pemuda tengah memperhatikan sekelilingnya. Pemuda itu berbalutkan kemeja hitam dan jas putih dengan sangat rapi. Tidak lupa sebuah Topeng hitam yang menutupi wajahnya.

"Robert, kemarilah" Pemuda bernama Robert itu, menghampiri ibunya.

"Ya?" tanyanya bingung.

"Perkenalkan anak kami Edward Robert Dallas. Robert, ini Clarise. Clarise, ini Robert" Kenal sang ibu.

"Yang mulia" Robert membungkuk dan mencium tangan Clarise dengan lembut.

"Clarise Venezuella Dragomir" kenal Clarise.

Sang ibu menatap Robert dengan tatapan 'cepat ajak dia berdansa'. Robert mendengus malas dan dengan cepat tersenyum paksa ke arah Clarise.

"May i?-bolehkah saya?" Robert mengulurkan tangannya yang dengan senang hati langsung disambut oleh Clarise, "you may-kau boleh"

"Pangeran Robert, ternyata kau setampan lukisanmu" Clarise memuji di tengah dansa mereka.

Robert mendengus geli, "Percayalah, aku tak suka lukisanku Princess Claire, bolehkah aku memanggilmu seperti itu?"

Clarise mengangguk, "tentu saja"

Clarise dan Robert melanjutkan dansa mereka, sampai lagu selesai.

✖✖✖✖✖

Jean baru saja sampai di pesta itu. Dengan segera, ia menelpon temannya.

"Hallo" ucapnya.

"Ya?" tanya seorang perempuan disebrang sana.

"Kau dimana?"

"Aku ada di belakangmu"

Jean memutar tubuhnya dan mendapati seorang perempuan bergaun hitam dan topeng hitam yang sangat serasi.

"Tidak buruk" Jean menilai temannya.

"Kau tau aku" ucap perempuan itu.

"Kau sudah siap?" Jean mengangkat pistolnya.

"Menurutmu" Perempuan itu menyeringai dan mengangkat pistolnya yang telah di beri peredam.

Keduanya memasukkan pistol mereka ke dalam tempat rahasia di balik gaun dan Berjalan masuk ke dalam gedung pesta.

✖✖✖✖✖

Ting ting ting' seseorang mendentingkan gelas. Suasana pun berubah senyap. Semuanya menatap ke arah balkon, asal suara dentingan.

"Good afternoon ladies and gentleman. Its a pleasure to be here with all of you. Specially, there was a kingdom family here. Because I don't want to wait more longer, Let's the party begin-Selamat sore Tuan dan Nyonya. Suatu kehormatan bisa bersama anda semua disini. Khususnya, disini ada keluarga kerajaan. Karena saya tidak ingin menunggu lebih lama lagi, pesta pun dimulai" Marie sang penyelenggara pesta, memberikan sambutan.

Ia mengangkat gelasnya tinggi dan diikuti oleh yang lain. "Cheers" ucap mereka bersamaan.

✖✖✖✖✖

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oui, Madame (Masquerade Ball)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang