Sahabat

56 4 0
                                    

Kantin SMA Nusa Bangsa

09.40 WIB

"Nanti malem nonton bioskop yuk? Ada film terbaru nih, penasaran gue" ucap Salma kepada ketiga sahabatnya yang sedang asik makan makanannya.

"Boleh juga. Lagian gue juga bosen di rumah" balas Keisya. "Kalian berdua ikutkan?" Lanjutnya.

Yang ditanya bukannya menjawab malah saling melempar pandangan.
"Gue ngga bisa. Gue udah ada janji sama pacar gue. Taulah hari inikan satnight" jawab Aldi dengan menaik turunkan alis tebalnya.

"Yayaya yang punya pacar. Gue doain putus tau rasa lo" ucap Salma seenaknya.

"Ciee pacar pertama gue cemburu. Tenang aja Sal, cinta gue ke elo ngga bakal berubah kok. Lo masih setia ada disini nih". Aldi memegang dada sebelah kirinya yang langsung membuat Salma pura-pura muntah. Melihat itu, Rama yang sedari tadi diam mendengarkan ikut tertawa melihat ekspresi yang Salma tunjukan.

"Sini gue tepuk-tepuk biar baksonya keluar" ucap Aldi. Salma memukul kepala Aldi dengan sendok yang ia pegang yang mendapat balasan dari Aldi berupa ringisan kecil.

Mereka tertawa bersama melihat pertengkaran kecil antar Aldi dan Salma. Dua orang yang selalu berbeda pemikiran disatukan dalam hubungan persahabatan.

"Lo ikut kan Ram?" Tanya Keisya setelah berhenti tertawa. Suaranya yang lembut membuat hati siapapun meleleh tak terkecuali Salma. Gadis itu pernah sekali meniru gaya bicara Keisya, dan tentu saja ia ditertawakan oleh Rama dan Aldi. Setelah kejadian itu, Salma tidak pernah mau lagi menirukan gaya bicara Keisya. Lebih baik jadi diri sendiri daripada harus menjadi diri orang lain.

Rama membalasnya dengan anggukan dan senyum menawannya. Melihat itu Keisya menundukan kepalanya dengan pipi yang bersemu merah. Rama melihatnya, ia pun tersenyum melihat Keisya yang bersemu karena dirinya.

Berbeda dengan Salma, ia lebih memilih melihat ke arah lain. Ke arah mana saja asalkan itu bukan ke arah dua sahabatnya yang sedang tertarik satu sama lain. Aldi yang terlalu asik dengan ponselnya tidak menghiraukan apa yang terjadi dengan perubahan sahabat-sahabatnya.

"Gue balik ke kelas dulu ya, ada PR yang belum gue kerjain". Salma berpamitan kepada ketiga sahabatnya. Tanpa menunggu jawaban, Salma berjalan menjauhi meja yang tadi ia tempati.

"Tumben tuh orang ngga ngerjain PR" ucap Aldi, masih melihat ke arah Salma. Begitupun Rama dan Keisya.

"Eh gue nyusul Salma dulu ya, bye" ucap Rama yang diangguki oleh Keisya dan Aldi.

Mereka tau kalau Rama selalu mengkhawatirkan keadaan Salma. Rama trauma karena ia pernah  meninggalkan Salma sendirian sehingga Salma diculik. Meskipun kejadiannya sudah 8 tahun yang lalu, Rama tetap khawatir dengan keadaan Salma.

Rama dan Salma bersahabat sejak mereka berumur lima tahunan. Saat itu keluarganya Rama pindah rumah disamping rumah orang tuanya Salma, sehingga mereka berdua bersahabat. Setiap hari mereka selalu bermain bersama. Tak jarang Rama juga menginap di rumah Salma. Hampir setiap seminggu sekali Rama menginap di rumah Salma.

Mereka selalu melakukan apapun bersama. Berangkat sekolah bersama, sarapan bersama, mandi bersama dan tidur bersama. Tapi untuk mandi dan tidur, mereka tidak pernah melakukannya bersama lagi sejak usia mereka menginjak remaja.

Rama berlari mengejar Salma. Teriakannya hanya dianggap angin lalu oleh Salma. Setelah berada di belakang Salma, Rama menggandeng tangan kanan Salma dan menjajarkan langkahnya dengan langkah kaki Salma.

"Main pergi aja lo" ucap Rama.

"Kenapa? Terserah gue lah mau pergi apa engga" balas Salma ketus.

Aku Kamu DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang