1

202 20 5
                                    

"Sudah berapa masalah yang kau buat, Yamashita-san?!" ucap Ryuka sensei, guru bahasa sekaligus guru Bimbingan Konseling di SMA Asakusa. "Ano, aku tak tahu sensei" ucap entengnya Toru tanpa rasa bersalahnya. Ya, itu Toru. Manusia dengan sejuta misteri nya. "Baiklah tak ada toleransi lagi, kau sudah ku hukum hingga dari yang ringan hingga yang berat, tetapi kau tak pernah jera ya? Apa kau punya masalah hingga kau benar-benar tidak pernah jera dengan kelakuan-mu selama kau sekolah disini?" ucap geram Ryuka sensei. Ryuka sensei memang terkenal dengan keramahannya dan juga bijaksana dalam menyelesaikan masalah. Tetapi apabila Toru yang melakukan kesalahan, seketika sifat itu hilang bagaikan angin. Toru memang terkenal dengan kenakalannya, bahkan ia tak segan-segan memegang rok para wanita di sekolah nya.
"Baiklah, kau boleh keluar. Ingat, masalah ini belum selesai. Aku harap setelah ini, aku tak mau mendengar kabar buruk dari mu lagi Yamashita-san" setelah berbicara seperti itu, seketika Ryuka sensei memberi sedikit senyum kepada Toru, walaupun senyum itu hanya sesaat, tidak melebihi 2 detik.
"Sial!" teriak Toru yang membuat para pejalan kaki memandang aneh dia. Lalu ditendangnya batu yang tergeletak ditanah. Tanpa aba-aba batu itu mengenai seseorang "Ahhh!!Siapa sih?!" deraman sakit wanita itu menyurutkan Toru untuk meminta maaf. Ya. Meminta maaf untuk pertama kalinya bila ia melakukan kesalahan.
"Ah, maafkan aku nona, aku tak sengaja" ucap Toru kepada wanita bertubuh tinggi dengan seragam sekolahnya, sama seperti yang Toru kenakan.

"Apa kau tak apa-apa nona manis?" ucap Toru lalu memegang tangan wanita itu. "Aku tak apa" ucap acuh wanita itu lalu mendorong tangan Toru untuk tidak memegang tangannya dan sesekali tangannya memegang kepala nya yang baru saja mendaratkan sebuah batu. "Ah sekali lagi aku minta maaf. Perkenalkan nama ku Yamashita Toru. Pria tampan yang bersekolah di SMA Akasaka!" ucap 'percaya diri'nya kepada wanita itu. "Matsuhara Ayaka" ucap wanita itu yang mengubris tangan Toru lalu meninggalkan Toru yang masih mematung didepannya.

MEET IN THE MIDDLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang