Bab 9 - Pembalasan

193K 9K 97
                                    

Tepat pukul tujuh malam, Al memarkirkan mobilnya di garasi. Bukan maksud datang telat, tapi memang keadaan di jalan lah yang memaksanya untuk sampai rumah semalam ini. Tanpa mengulur waktu lebih banyak, Al masuk ke dalam rumah dan mendapati Keshia sedang memakan sereal sambil menikmati tontonan kesukaannya.

Keshia sampai tidak sadar kalau saat ini Al sudah di dalam rumah. Bayangkan saja bagaimana jadinya kalau yang masuk ke dalam rumah itu bukanlah Al, melainkan pencuri.

"Keshia" tegur Al masih pada posisinya

Keshia sama sekali tidak mendengarnya. Al menghela nafas kemudian ia menutup rapat pintu rumah serta menguncinya. Ia lalu berjalan menghampiri Keshia dan ikut duduk di sebelahnya.

"Tadi ada maling bawa banyak barang dari dalem rumah loh, Kes" kata Al menatap Keshia dengan serius.

Keshia yang baru saja tersadar langsung terkejut dengan kehadiran Al yang tiba-tiba sudah ada di sebelahnya. "Lo kapan pulang? Kok gak salam?"

Al berdecak kesal. "Tadi aku udah panggil kamu" balas Al mencubit kedua pipi gempal milik Keshia. "Sampai maling masuk pun kamu gak sadar ya, Kes?" Lanjut Al

Keshia membelalakan matanya. Ia langsung berdiri tegak. "Demi apa lo? Sumpah dia bawa apaan? Kenapa bisa masuk sih?" Tanya nya kalap

Al melihatnya santai. "Bawa hati aku, tau deh di bawa kemana tuh nanti" sahutnya malas

Keshia melongo. "Gue serius"

"Aku dua rius"

"Bodo amat, Al. Lo mau makan gak? Gue laper nih nungguin lo" keluh Keshia mengelus-elus perutnya

Al tersenyum. Ternyata Keshia menunggunya. "Ayo kita makan" ucap Al penuh semangat yang langsung di sambut riang Keshia.

Mereka berdua berjalan berdampingan menuju dapur. Sebelumnya, mereka belum pernah jalan berdampingan seperti ini dengan perasaan mereka yang agak membaik tentunya.

"Gue masakin tumis buncis, kentang dan hati balado. Masih jadi kesukaan lo kan?" Keshia bersuara duluan saat mereka tiba di meja makan

Al mengangguk. "Masih"

"Habisin ya, kalo habis besok-besok gue buatin lagi. Tapi, kalo gak enak jangan di paksa" seru Keshia terkekeh kecil

"Enak gak enak, selagi yang masak itu kamu pasti bakal aku habisin. Apalagi makannya pun ditemani kamu, Kes" kata Al menyodorkan piring pada Keshia

Keshia memasukkan porsi nasi untuk Al. Lalu ia mengambil nasi untuk dirinya sendiri. "Gimana kerjanya hari ini?" Tanya Keshia disela kegiatannya

"Seperti biasanya, lancar" jawab Al

"Hari pertama kok udah sibuk gitu sih," ucap Keshia lagi sebelum ia menyuapkan nasi ke dalam mulutnya

"Kangen aku ya?"

Keshia melirik Al geli. Ia diam tidak membalas lagi. Hanya ada keheningan di sana. Mereka berdua sudah sibuk dengan makanan mereka tanpa ada satupun kata yang keluar dari masing-masing mulut keduanya.

●●●●

"Kenapa bisa putus? Padahal kalau Ayah tau kalian berdua memiliki hubungan khusus, Ayah pasti akan sangat setuju" ucap Rega ketika mendengar putrinya berkata Ya atas pertanyaannya.

"Kan Ayah ngajak aku ke Swiss, aku juga belum sempat kasih tau ke Ayah waktu itu. Makanya, sebelum Ayah tau semua, aku putusin Al" seru Andin pada Ayahnya namun pandangan matanya tertuju pada Al yang sedang menatapnya.

Marrying My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang