03 - min yoongi

1.1K 196 32
                                    

17.00

.

.

"bunda, jimin pergi ke market dulu. mau beli isi binder."

"iya, hati-hati bawa dompetnya. jangan sampe jatoh di selokan lagi."

.

bunda selalu diingetin terus, ga asik. batin jimin sambil nutup pagar putih rumahnya. sore ini, jimin mau pergi ke alfamard—pingin beli popmi rasa kari. tapi karena bundanya enggak suka jimin jajan mi, jadilah dia mengakali alasannya dengan beli isi binder. emang mau beli juga sih, kertas bindernya tinggal dua-tiga lembaran doang yang kosong.

jimin enggak pake motor, dia lebih milih jalan kaki. selain hemat bensin, bisa mengurangi polusi udara juga. maklum kawan, dia ketua osis, teladan seluruh siswa. azek azek jozz.

perjalanan ke alfamard sekitar 15 menit. jimin masuk ke dalam toko setelah dia membalas chat dari taehyung yang nanyain tentang rapat osis besok. bukan tanya rincian rapat sih, tapi tanya besok enaknya ngemil apa pas rapat, hm unfaedah.

jimin pun ngacir ke bagian mi instan. di sana, terjajar rapi mi-mi instan—dari yang bungkus sampai cup. jimin berusaha nelan ludah sebelum airnya itu keluar dari mulut. akhirnya setelah sebulan diungsikan dari kejahatan makanan mi, jimin reunian lagi. dia kangen sama bentuk mi-nya yang panjang dan menggoda, dia juga kangen sama kuahnya yang penuh dengan msg.

cowok berambut kecokelatan itu kemudian meletakkan satu cup popmi kari ke dalam keranjang. dia udah girang sendiri, persis sama tahanan yang berhasil kabur dari penjara.

saking girangnya, jimin enggak sadar kalau ada orang di depannya, lagi ngantri bayar juga.












DUK!











"Allahuakbar!"

"eh eh—"

jimin belum sadar total, dia masih cengo ngelihat muka seorang cowok yang tadi ditabraknya. cowok ini enggak terlalu tua, mungkin umurnya 20-an. dia pake baju serba hitam—kaos hitam, jeans hitam, jaket hitam, sepatu hitam, jangan-jangan cangcutnya juga hitam, hm.

kulitnya putih bersih, tangan kakinya ramping. well, jimin enggak salah dong kalau dia curiga orang di depannya ini cowok atau cewek.



satu lagi,


waktu jimin merhatiin muka cowok ini, kenapa dia kebayang terus sama foto kakak yoonji?











"dek, jangan ngelamun. ya gue tau muka gue tampan sejagad raya, tapi ngelamun itu gak baek. setannya nanti masuk."

"eh—"

jimin baru sadar waktu cowok serba hitam itu nepuk pundaknya. dia buru-buru bungkukin badannya sambil minta maaf.

"maaf kak, aku enggak sengaja."

cowok tadi senyum lalu mengibaskan tangannya—isyarat buat jimin supaya doi berhenti bungkukin badan.

"santai, dek."

jimin kembali mandangin muka cowok di depannya. manis iya, ganteng iya, imut juga iya. tapi jimin enggak meduliin itu, dia sibuk berputar pada pikirannya—tentang kemiripan wajah cowok ini dengan foto yang dikirim sama yoonji beberapa jam lalu.

"hm, kak. boleh tanya?" dari pada capek pikiran, jimin mutusin buat tanya langsung ke orangnya.

"apa?"

"kakak abangnya yoonji bukan?"

cowok tadi terlihat kaget. jimin udah takut-takut sendiri. malu banget ding ntar kalau salah orang.

"hm.. iya, gue abangnya yoonji. kok lu tau dek?"

"alhamdullilah!" dahi yoongi mengerut, ngelihat satu bocah yang tadi tiba-tiba nabrak dia dengan tatapan bingung. emang segitu senengnya ya ketemu sama gue, sampe nyebut alhamdullilah gitu.

"aku park jimin, kak!" calon pacar adek kakak, ehe.

"aku temennya yoonji, salam kenal kak."

awalnya yoongi agak ragu, tapi beberapa saat kemudian dia pun menyambut tangan jimin yang menjulur kepadanya.

"min yoongi."

"kakak mirip juga ya sama yoonji. sama kak suga juga—"

"ha? suga?"

"iya"

"lu ketemu sama si agus? gak diapa-apain kan?" tanya yoongi pelan sambil naruh belanjaannya di atas meja kasir. jimin cuma ketawa hambar, gue dimisuhin kak:")

"enggak kok, kak."

"yakin lu? soalnya agus sering ngehajar temen cowoknya yoonji, apalagi tampang-tampang kaya elu."

"lah? kenapa dihajar juga?" jimin nabok-nabok mulutnya. anjir, keceplosan dia.

yoongi noleh, dia nenteng tas plastik alfamard—yang berarti dia udah bayar belanjaannya.

"gak tau sih, gue juga herman anak orang bukannya diajak sholat malah dihajar."


aW aW aW




"gue pulang duluan ye, bentar lagi maghrib. jangan lupa sholat y, dek." yoongi pamit ke jimin sambil ngelambaiin tangannya sekilas. dia kemudian keluar dari pintu kaca alfamard, meninggalkan jimin yang gak percaya sama sekali dengan apa yang barusan terjadi.


'wth, kak yoongi sama kak agus napa beda banget? kaya langit dan bumi'
















"mas, silakan belanjaannya mana"


"eh—iya mba, maaf."





-

hehe bang yoongi in the area!

vomment jangan lupa, sayang;)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 09, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

min bersaudara { minyoon }Where stories live. Discover now