maaf ya kalau banyak typo..
ini cerita keduaku.. semoga terhibur.."aduh papah, aku ini mesti bilang berapa kali sih? aku ini udah besar, umurku itu udah 20 tahun. tapi kenapa sih papah ini hobby banget memperlakukan aku kayak anak kecil."ucap naina dengan nada sedikit kesal.
"naina! kamu itu kan putri papah, ya wajar dong kalau papah manjain kamu."ucap seorang pria baruh baya berusia 54 tahun. dan ya itu adalah ayah naina.
"ya wajar sih! tapi papah itu udah kelewat batas, papah ngerti nggak sih."ucap naina sedikit melunak .
"tapikan papah itu cuma..."ucap papah naina terpotong.
"ya udah sih pah! naina bener dia itukan sudah besar nggak perlu kita manjain terus!"ucap seorang wanita paru baya memotong ucapan papah naina.
"tapikan mah.."ucap papah naina terpotong lagi oleh putri semata wayangnya itu.
"ya udah deh! terserah papah, yang penting aku nggak mau terus-terusan diperlakukan seperti anak kecil. ya udah aku pamit ya ma pah assalammualaikum."ucap naina sambil mencium punggung tangan kedua orang tua yang sangat naina cintai.
"iya! hati-hati ya sayang. waalaikum salam."ucap mamah naina melambaikan tangan pada putrinya itu.
setelah kepergian naina, papah dan mamahnya pun mulai berbicara serius tentang kondisi naina.
bagaimana seorang ayah tidak khawatir pada putri semata wayangnya, apalagi putrinya itu sedang sakit parah.
ya naina adya putri kusuma, adalah seorang gadis berusia 20 tahun yang sedang menempuh pendidikan di universitas yang ada dijakarta. dia mengambil jurusan psikolog. dia juga anak semata wayang dari kusuma dan nandi pengusaha yang cukup terkenal di benua asia."mah,mamah kan tau kondisi naina yang sebenarnya, tapi kenapa mamah bebasin naina kayak gitu sih?"tanya papa naina yang mulai kesal kepada mamah naina.
"pah! naina itu udah punya kehidupan sendiri, dia udah dewasa, dia itu butuh yang namanya kebebasan. papah nggak usah khawatir gitu deh. kasian kan naina jadi merasa tertekan."ucap mamah naina tenang menjawab pertanyaan papah naina.
"mah dia itu sakit! dia nggak sama kayak anak remaja seusianya!"ucap papah naina penuh dengan penyesalan.
"pah naina memang sakit! tapi bukannya selama ini dia baik-baik aja? apa selama ini dia memperlihatkan kalau dia itu sakit? apa selama ini dia mengeluh kesakitan? enggak kan?"tanya mamah naina yang membuat papah naina diam seketika itu juga.
hening cukup lama diantara mereka, sampai pada akhirnya papah naina memberanikan diri untuk menjawab pertanyyan istrinya itu.
"dia memang tidak memperlihatkan rasa sakitnya! tapi mamah kan tau waktu dia itu udah nggak lama lagi mah! papah cuma mau dia itu tetep dirumah supaya waktu kepergiannya itu bisa diperlambat."ucap papah naina frustasi.
"papah! kenapa ngomong kayak gitu sih! emang naina mau pergi kemana?"tanya mamah naina berkaca-kaca."dan mamah juga tau pah kalau waktu naina itu udah nggak lama lagi. 1 tahun ini adalah hari terakhir untuk naina. tapi itukan prediksi dokter bukan sesuatu yang mungkin terjadi. tapi jika allah memang lebih sayang pada naina, apalah daya mamah untyk membiarkan naina pergi. dan maka dari itu mamah pingin naina merasakan yang namanya kebahagian dunia luar tanpa ada beban. walaupun kebahagiaan itu hadir disisa umurnya."ucap mamah naina menangis terisak dipelukan papah naina.
"sudahlah mah! jangan menangis."ucap papah naina sambil menenangkan istrinya.
ye part 1 selesai. gimana seru nggak maaf ya kalau nggak seru! maklum penulis amatiran. cerita ini murni dari hasil pemikoran saya kalau ada kesamaan nama tokoh, atau yang lainnya mohon maaf ya...... dan tolong jangan curi-curi karya orang.
*indana nuriyana*
*09042017*
*20.00 WIB*