#harapan

79 4 0
                                    

Hai-hai I'm come back!! maaf lama update..
Happy reading guys..

Tepat pukul 8 malam keluarga naina sudah sampai di kediaman dokter budi.

Dokter budi menyambut keluarga naina dengan sangat hangat akan kekeluargaan.

Saat ini mereka sedang makan malam. Hanya terdengar sedok dan piring yang saling beradu. Tidak ada yang bicara, karena mereka semua tau berbicara saat makan itu tidak baik.

***

Selesai makan papah naina, dokter budi, dan bima putra dokter budi sedang berada di ruang keluaraga.
Sementara naina, mamah naina dan istri dokter budi bu fatimah sedang cuci piring.

"Nai?" Panggil tante fatimah disela-sela acara cuci piring mereka

"Ya tante?" Jawab naina

"Kamu sudah punya pacar?"tanya tante fatimah

"Ya ampun kenapa tante fatimah nanya itu sih!! Sekarang gimana aku mau jawab pertanyaan tante. Haduh mati aku, apalagi disini ada mamah." Batin naina

"Sayang kalau ada yang nanya itu dijawab dong!" Ucap mamah naina

"Ah ya anu tante. Emmm apa ya?"

"Kok kamu gugup gitu sayang? Kamu udah punya pacar ya?" Tanya tante fatimah sekali lagi.

"Eng..enggak kok tan. Nai nggak punya pacar. Lagian kan nai nggk dibolehin pacaran sama papah." Jawab naina berbohong.

"Ya kalau gitu bagus dong." Ucap tante fatimah yang membuat naina bingung.

"Bagus? Bagus apanya tante?"

"Kak bima juga nggak punya pacar, siapa tau kak bima bisa jadi pacar kamu." Ucap mamah naina.

"Hah maksud mamah apa?"

Bukannya menjawab pertanyaan naina tante fatimah dan mamah naina malah meninggalkan naina sendirian. Dan pergi menju ruang tengah.

***

Sementara itu diruang tengah papah naina, dokter budi dan bima tengah terlibat pembicaraan yang cukup serius.

"Jadi bagaimana nak? Apakah naina bisa disembuhkan?" Tanya papah naina pada bima

"Kalau dilihat dari kondisinya saat ini, akan sangat sulit menyembuhkan naina. Hanya 25% persentasi naina akan sembuh. Sisanya saya tidak tau. Tapi saya akan berusaha." Jawab bima

"Lalu apa yang harus om lakukan agar naina bisa sembuh?" Tanya papah naina kembali.

"Saya harus bawa naina pergi ke jepang agar dia bisa menjalani perawatan secara medis maupun non medis." Jawab bima kembali.

"Kenapa jepang?" Tanya papah naina.

"Begini kusuma, setahuku dijepang itu adalah tempat yang cocok bagi penderita kanker seperti naina untuk menyembuhkan penyakitnya. Disana terdapat peralatan medis  yang lebih canggih untuk menyembuhkan penyakit kanker. " jawab dokter budi

"Jadi bima akan membawa naina ke jepang? Tapi aku tidak akan mengizinkan naina untuk pergi kesana dengan seseorang yang suami nya." Ucap papah naina

"Kau tenang saja, bima sudah siap untuk memikahi naina. Rencananya malam ini bima akan melamar putrimu. Aku pun tidak akan mengizinkan putraku membawa seorang gadis yang bukan muhrimnya pergi." Ucap dokter budi

"Apa itu benar nak?"

"Iya om! Insyaallah saya akan menerima naina."

saat mereka sedang berbicara tiba-tiba mamah naina berteriak dari arah dapur.

***

Naina merasakan pusing yang sangat hebat, dia juga mengalami mimisan. Sontak saja itu membuat dua perempuan paruh baya itu segera berbalik ke arah dapur karena mendengar rintihan naina.

"Mah! Tante! Aw.. ya allah sakit! Rintih naina.

"Astagfirulloh naina! Kamu kenapa nak?" Ucap mamah naina

"Sakit mah! Sa...." ucap naina terpotong karena naina pingsan.

"Mas! Pak kusuma!" Teriak tante fatimah.

"Kenapa bun?" Tanya bima ketika dia sudah sampai didapur.

"Bim ayo cepet kamu angkat naina ke kamar kamu! Dia pingsan."ucap tante fatimah

"Iya bun!" Ucap bima sambil mengendong naina.

Yeyeyeye part 4 selesai.
Warning!! Typo bertebaran..

Maaf nggk sesuai harapan kalian.
Jangan lupa vote and comment ya..
Kritik dan saran ditunggu..
Inget menunggu itu nggak enak jadii jangan buat author menunggu kritik dan saran kalian ya.. wkwkwkw (autror baper)
Makasih udah baca cerita saya yang amburadul..

*indananuriyana*
*14072017*
*08.50 WIB*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang