"Awal Pertemuan"

43 20 23
                                    

Manis di Awal, Pahit di Akhir.
Itulah cinta, hanya manis awalnya saja. Dan di akhir, cinta itu akan membawa begitu banyak kepahitan di dalamnya.

Hari ini adalah hari pertama gue masuk SMA. Sungguh mengasyikkan bukan?
Dari kemarin gue sudah menanti datangnya hari baru ini.
Gue berharap, gue akan menjalani hari ini dengan penuh kebahagiaan.

03.00

Gue nggak sabar pengen cepat-cepat masuk sekolah. Dari tadi malam, gue enggak bisa tidur karena terlalu banyak berfikir tentang apa saja yang akan gue alami saat masuk SMA untuk pertama kalinya. Gue bayangkan saat gue bertemu seorang cowok yang tampan di depan kelas gue. Mata gue rasanya enggak mau berkedip. Gue tatap matanya yang begitu indah. Dan tiba-tiba..!!!

05.00

"Vanka..!!!" teriak mama dari balik pintu kamar gue.

Bayangan itu tiba-tiba hilang saat gue terkagetkan oleh suara mama. Gue masih kepo dengan apa yang akan terjadi setelah gue menatap matanya. Gue berharap, gue bisa bertemu cogans seperti di bayangan gue. Dan semoga saja, cowok itu adalah cinta gue.

Beranjak dari tempat tidur, kemudian gue membuka pintu kamar. "Ada apa sih, Ma?"

Mencubit dagu kecil gue, "Ehh, anak mama ternyata sudah bangun. Mama kirain kamu belum bangun, jadi mama mencoba untuk membangunkanmu, Van."

Gue mencubit kedua pipi mama, "Terima kasih mamaku sayang sudah mau membangunkan Vanka."

Mama menyuruh gue buat mandi karena hari ini gue akan berangkat pagi ke sekolah bersama Lea. Gue cepat-cepat bersiap dengan segala sesuatu yang baru di hari baru ini. Sungguh bahagianya gue saat ini. Dengan pipi merah jambu ku persiapkan segalanya.

06.00

Gue sudah selesai bersiap, kemudian gue menuju meja makan buat sarapan bersama keluarga gue. Siapa lagi kalau tidak nyokap dan bokap gue. Pukul 06.00 Lea sudah datang di rumah gue untuk berangkat bersama. Mama gue menyuruh Lea untuk sarapan bersama. Lea pun bersedia makan bersama kami. Selesai sarapan kami berbincang-bincang sebentar.

Sambil merapikan peralatan makan yang telah digunakan, "Tumben Lea pukul 06.00 sudah datang ke sini?"

Lea menunjukkan senyum simpulnya, "Iya, te. Lea sudah gak sabar pengen masuk ke sekolah."

"Dari dulu sampai sekarang memang begitulah jika pertama kali masuk sekolah yang baru." Jawab bokap gue sambil terkekeh kecil.

"Haha.. iya om. Bener tuh emang." Jawab Lea sambil tertawa.

"Oh iya.. bagaimana kalian berangkat ke sekolahnya?" Tanya bokap gue.

"Kalau Vanka sih terserah kata papa aja." jawab gue.

"Oh ya udah, kalau begitu biar sopir papa aja yang mengantar ya.. pulangnya nanti biar papa jemput oke?" Kata bokap gue sambil memutar bola matanya.

"Siap bos!!!" jawab gue dengan semangat 45.

Gue dan Lea berpamitan pada orang tua gue, kemudian kita pergi menuju keluar rumah dan masuk ke mobil. Siap sudah kami akan menuju ke SMA baru. Gue buka kaca mobil dan melambaikan tangan gue ke arah nyokap dan bokap gue. Lea juga turut melambaikan tangannya. Dan orang tua gue membalas lambaian tangan kami dengan melambaikan tangan mereka juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang