Braakk...
Sarah tersadar dari lamunannya. Dalam suasana panas di ibu kota, Sarah melamunkan suatu hal yang membuatnya sedih.
Ia sangat kesepian, tinggal di big house tapi merasa sendirian karena orang tuanya sibuk kerja di luar kota."Gue mau hidup sederhana, yang penting gue bisa ngerasain gimana diperhatiin sama orang tua, nggak kaya sekarang ini. Gue sendirian dan kesepian." Kata Sarah sambil mengeluarkan semua unek-unek dalam hatinya.
Tok..tok..tok..
"Loh. Kenapa, Non? Kok nangis?" Tanya seorang asisten rumah tangga Sarah.
"Nggak papa kok, Bi." Jawab Sarah.
"Bener, Non? Kalo ada apa-apa bisa bicara ke saya. Kalo gitu, saya permisi dulu ya, Non." Kata asisten rumah tangganya, sambil meninggalkan kamar Sarah.
"Hm." Jawabnya singkat.
Saat Sarah melihat keluar jendela, ia melihat anak-anak kecil yang sedang bermain. Tiba-tiba saja, Sarah mengingat kisah kasih masa lalunya.
Fero Alfareza
Sarah secara reflek menuliskan nama itu di buku catatannya.
"Kenapa gue mikirin dia terus ya?"
"Aduhh kok gue jadi kaya gini." Katanya lirih.
"Gue jadi inget, waktu gue lihat dia untuk pertama kalinya. Anaknya nyebelin, tapi ngangenin. Haha." Sarah mulai senyum-senyum sendiri.
Sarah mulai menyukai Fero saat SD, tapi entah kenapa rasa sukanya itu tidak mau menghilang begitu saja. Sarah rasanya ingin pergi jauh dari kehidupan Fero.
Itulah hal yang paling dibenci Sarah."Fero, lo masih inget nggak saat dulu kita main bareng, duduk bareng, bercandaan bareng? Gue masih inget semuanya. Tapi nggak tau kalo lo gimana, masih punya perasaan yang sama kaya gue atau nggak. Chat pertama dan terakhir dari lo pun masih sering gue baca. Lo nyadar nggak sih, kalo gue sayang sama lo? Haha, pasti nggak kan? Gue udah tau gimana lo sekarang. Udah punya pacar baru, dan gue dilupain. Apakah ini yang dinamakan CINTA? Tapi, apa cinta harus sesakit ini? Apa cinta harus serumit ini? Hhh lo nggak pernah mau kenal sama gue lagi kan? Udah deh capek nungguin lo. Nungguin orang yang nggak pasti. Asal lo tau ya, gue masih seperti dulu, dengan rasa cinta yang sama saat pertama kali gue jatuh cinta sama lo." Ucap Sarah yang dibarengi dengan isak tangis yang tiada henti.
"Fero yang dulu hanyalah cinta monyet gue, yang akan gue buang bersamaan dengan luka yang telah dia berikan ke gue dulu." Katanya dalam hati.
*
Hayy!!
Maapkeun bahasanya masih kaku, baru pertama kali soalnya wkw
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sweet Good Bye
Teen FictionMasa lalu? Ada yang indah dan ada yang membuat kita mungkin tidak menginginkan hal itu terjadi lagi untuk kedua, ketiga, ataupun kesekian kalinya. Seperti itulah kehidupan. Masa lalu biarlah berlalu, segera beralihlah pada masa depan!