chapter 3

3.7K 275 44
                                    

Di sebuah club malam

Tampak sekumpulan manusia tengah menikmati dentuman musik dengan menggerakkan tubuh mereka erotis, ada yang bercumbu bahkan ada yang lebih intim lagi.

Di sebuah ruangan, tepatnya ruangan VIP yang hanya bisa berduit teballah yang menikmatinya. Di dalam ruangan tersebut terdapat kumpulan pemuda tampan tengah berkumpul bersama dengan wanita penghibur dengan baju minim menjerumus kekurangan bahan.

" Sudah hentikan sasuke " tegur pemuda bersurai coklat panjang, neji. Ia menegur sasuke yang terus menerus meneguk habis minuman berakohol sambil merancau nama naru secara berulang. Sungguh neji tidak tega melihat sasuke seperti ini, seburuk buruk apapun kelakuan sasuke tetap saja dia adalah sahabatnya.

"Sudahlah neji, biarkan dia menelapas bebannya kali ini " akhirnya pemuda rambut nanas itu bangun dan menatap lurus sasuke dengan tatapan yang sulit diartikan

"Aku sungguh merasa kasihan padanya " ujar kiba melihat kearah sasuke yang tampak kacau

"Apa kita harus menggotongnya pulang ?? Aku sungguh tidak mau, kau tau bibi mikoto akan menanyakan banyak pertanyaan yang merepotkan " tungkas neji

"Apa kita hubungi tunangannya saja ? Naruko " usul kiba

"Dan kita akan dalam masalah besar jika sasuke mengetahuinya " ujar shikamaru malas, sebenarnya dia kasihan dengan sasuke hanya saja bukankah dia yang memulai semua ini maka terimalah hasilnya.

***

Mansion Namikaze

Bangunan megah dengan arsitektur eropa yang khas dan tampak indah dengan taman yang dirawat dengan baik, akan tetapi di sebuah bangunan ruangan kaca terdapat banyak bunga matahari di dalamnya.

Disudut ruangan tampak seorang wanita bersurai merah tengah memandang jauh kedepan dengan tatapan kosong, ditangannya terdapat sebuah boneka kodok berwarna hijau. Ya itu adalah nonya namikaze, namikaze kushina.

Tak jauh dibelakangnya, minato berdiri sambil melihat istrinya dengan sedih. Minato pun mendekati istrinya dan memeluknya dari belakang

"Masuklah sayang, nanti kau sakit " kata minato dengan lembut

" kapan naru pulang, anata ?. Ini sudah lama sekali, bahkan aku sudah menanamkan bunga kesukaannya " kata kushina tiba tiba berbalik menatap minato, " menurutmu apa naru senang dengan hadiah kita ?, bukankah dia sangat menyukai bunga matahari ?, aku bahkan sudah menyiapkan kamarnya di kamar utama, apa menurutmu dia suka dekorasi yang kubuat ?" khusina berkata dengan antusias, tidak menyadari minato menangis dalam diam melihat keadaannya. Ya sejak kepergian naruto dari rumah, penyesalan satu per satu menghampiri keluarga mereka yang mengakibatkan kushina menjadi gila. Terkadang dia menangis di kamar belakang yang biasa di huni oleh naruto, dan kadang dia duduk diteras menunggu naruto pulang sambil memeluk boneka kodok kesayangan naruto, yang lebih parah lagi dia histeris dan mencoba bunuh diri karena tidak tahan dengan penyesalannya atau dia akan di taman kaca pada tengah malam dan berdiri sambil memeluk boneka dengan pandangan kosong dan merancau kata kata yang tidak jelas.

Kurama pun berubah menjadi tertutup dan dingin. Sedangkan naruko , semenjak kejadian itu dia juga berubah jadi pemurung. Sejak kejadian itu, keluarga mereka hancur.

Minato menatap sendu istrinya yang terus mengoceh tentang naru. Dia hanya bisa mengangguk sedih kepada istrinya

" sebab itu kau harus istirahat dan minum obat sayang. Bukankah kau mau menyambut naruto pulang besok ? " yang dibalas anggukan antusias kushina dan pergi meninggalkan minato sendiri yang menatapnya sendu dari belakang

miss me ? | SASUNARUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang