Goodbye, Daegu. [2]

768 109 19
                                    



***


Yoongi meringis takut-takut sedangkan Mingyu menatapnya tajam.

"E-eh, benarkah aku tak pernah cerita padamu, Gyu?"

"Tidak pernah. Sama sekali."

Air muka Mingyu semakin mengeras. Tampak semakin serius.

Tuan dan nyonya Min hanya tersenyum maklum menanti jawaban Yoongi.

Mereka mengerti kalau Yoongi tak akan tega mengatakan akan melanjutkan study nya diluar Daegu pada adiknya. Kenapa? Sebab mereka berdua itu menderita sakit yang sulit disembuhkan, brother complex.

"Mingyu-ya, sebenarnya itu memang impianku..." ucap Yoongi lirih, matanya berkaca-kaca memandang adiknya.

"Tapi, karena kau itu tidak bisa hidup jauh dariku aku tak berani bilang," lanjutnya.

Doenggg. Anggep aja backsound.

"Plis hyung, aku selama ini seperti itu tuh karena sifatmu yang manja sekali dan aku tak ingin kehilangan Yoongi hyung ku yang sangat imut ini, uh-" sanggah Mingyu mencari alibi.

Padahal memang dia sejak dulu sampai sekarang sangat suka menempeli Yoongi kapanpun dan kemanapun. Benar-benar 'kapanpun dan kemanapun'. Serius.

Namun Yoongi yang memang memiliki tingkat manja diluar kewajaran, senang-senang saja ditempeli Mingyu meskipun dia sedang bersama teman-temannya. Bahkan semua orang disekolah Yoongi menganggap Mingyu adalah kekasih Yoongi yang sempurna dan "pangeran" sekali. Tidak sia-sia dia memiliki adik yang tampan. By the way, Yoongi itu populer, jadi jangan heran kalau apapun yang dilakukan atau berada disekitarnya selalu jadi pusat obrolan disekolahnya.

Begitulah berjalan dari tahun ke tahun sehingga mereka berdua memiliki ketergantungan yang lucu dan manis, kadang membuat bising juga dirumah, kalau pergi selalu bersama, sering juga memakai baju kembar. Katanya sih, Tuan dan Nyonya Min ingin memiliki anak kembar namun tak terkabul. Tapi apa hubungannya?

Ah sudahlah kembali ke cerita.

Tuan dan Nyonya Min hanya menatap lelah kedua putranya yang sedang dalam mode 'drama'.

"Kalian berdua, sudahlah, Yoongi hyung itu sudah besar. Dia harus belajar hidup tanpa Gyu. Gyu juga harus begitu. Belajar untuk tidak mengikuti Yoongi hyung terus menerus. Lagipula Seoul itu tidak jauh kok. Ya, kan?" lerai Nyonya Min dengan lembut.

Wajah cantiknya tersenyum membiarkan kedua putranya memikirkan nasihatnya yang begitu agung. Eh.

"Hmm, tapi Yoongi hyung kan gampang sekali sakit. Kalau jauh dari rumah nanti yang merawat Yoongi hyung siapa ya? Nanti jadi gelandangan di Seoul, deh."

"Uh-, jahat sekali, sih."

"Lihat eomma, appa, dibegitukan saja langsung mau nangis. Nanti nasibnya disana bagaimana kalau tidak ada aku? Uh aku tak tega membiarkannya sendirian..."

Tuan Min tersenyum mendengar ucapan Mingyu. Anak itu benar-benar menyayangi kakaknya.

"Uhm, kalau aku sakit atau kenapa-kenapa aku akan telepon deh, tapi Gyu harus langsung datang!" ucap Yoongi penuh perintah.

"Dasar manja!" ledek Mingyu dengan wajah menyebalkannya.

"Ish jangan bertingkah seperti anak kecil, Gyu. Bukankah katamu kau lebih dewasa dari Yoongi?"

"Ah, appa... jahat," ratap Yoongi memeluk Nyonya Min erat.

Nyonya Min hanya mengusap punggung anak 'SD' nya itu dengan lembut.

"Jadi, Gyu mengijinkan hyung mu pergi ke Seoul kan?" tanyanya sambil meneruskan kegiatan 'menenangkan Yoongi' nya.

"Hmm, sulit sih. Bagaimana kalau dengan syarat?"

Kali ini Tuan Min yang merespon.

"Apa syaratnya, Gyu? Tak boleh aneh-aneh, ya."

"Yoongi hyung harus membalas pesanku tiap hari, mengirim selca nya tiap hari pula. Lalu aku ingin ikut mengantar Yoongi hyung dan menginap disana selama satu minggu! Titik. Tak ada negoisasi lanjut."

"Sepertinya tidak terlalu sulit meski cukup aneh... tapi Yoongi mau kan?" tanya Nyonya Min pada anak sulungnya.

"Iya eomma, lagipula aku juga pasti akan merindukan Gyu. Disana pasti tidak ada yang mau disuruh-suruh."

Yoongi menjawab dengan tidak nyambung.

"Oh, satu lagi. Yoongi hyung harus selalu free jika sewaktu-waktu aku berkunjung. Tak boleh ada kegiatan lain!"

Nadanya sangat absolut. The power of bungsu.

"Uh iya-iya, banyak sekali sih maunya. Padahal aku juga berat meninggalkan Daegu. Sedih..."

Yoongi kembali ingin menangis. Mingyu juga mulai murung.

"Eomma, peluk lagi..." pinta Yoongi.

"Sini kalian berdua eomma peluk."

"Appa tidak diajak?"

Yoongi dan Mingyu serempak menjawab.

"Tidak!"

Poor Tuan Min.


***


Ini Yoongi diperantauan pas rindu dipeluk mamahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Yoongi diperantauan pas rindu dipeluk mamahnya. Eak. 

Cuteness OverloadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang