Itachi Said,

3.1K 302 240
                                    

Kata Itachi si Uchiha ganteng dan jenius (hanya di serial),

"Yakali gue sama kek lo, sori gue nggak se-ngenes itu sampe milih jadi homo." balas Sasori nyolot.

"Lha bajingan! Dikira gue homo sama siapa?!"

Dikata homo sudah jadi makanan gue. Homonya sama Kisame lagi.

"Kisame tuh apa lo?"

Nah 'kan? Mulut Zetsu emang nggak pernah di sekolahin.

"Si ini, Shisui juga simpanan lo 'kan?" Si Yayank cantik mah serah mau ngomong apa.

Jadi kangen belaian Shisui. Tangan lembut kayak parutannya, tak terbayangkan sensasi ketika berjumpa dengan kulit punggung gue yang mulus, ditekannya. Ahh, nikmat. Dia tukang pijet gue, dapet plus-plus kalo dia sange. Ehe, gadeng canda doang. Gue 'kan Uchiha bermartabat yang tidak akan menchochol keperawanan seorang lelaki kardus.

"Muka woy dikondisikan, mupeng amat lo! Baru juga bahas Shisui dikit, mupengnya lama." Lha beraninya ini Hobbit homo geplak gue?!

"Lha daripada lo liat Deidara dikit ae sange." balas gue dengan lancarnya bikin Sasori kicep.

Lama-lama kok gue mesum gini, sih? Keseringan sekamar sama Pein ya gini, nular.

Emang udah nasib gue kali ya? Maklum orang ganteng. Banyak cobaannya. Banyak yang naksir. Nggak tanggung-tanggung, dari bocah TK, bocah SD, bocah SMP yang doyan nge-lem, om-om pedofil, om-om homo butuh kasih sayang sampe nenek-nenek sange naksir sama gue.

Fuckta gaes. Nggak mungkin Uchiha berbudi luhur ini berbohong.

Btw,

Ganteng-ganteng ngenes. Melekat sejak 2015, dikala gue mencomblangkan Konan dan Pein. Sakit nggak sih, pas lo suka orang yang sama dengan sahabat lo kemudian biarin sahabat lo ngejar dia? Sakit tapi tak berwujud luka dan darah. Aseek, udah kayak cinta dan rahasianya N*ET tv belum?

Emang gue ngenes kok nggak papa. Akang Itachi mah rela apapun buat Eneng Konan.

Belum lagi, kembang desa Konoha yang akhir-akhir kemarin bikin jantung gue main skipping--itu loh yang loncat-loncat. Hinata, cewek lucu, polos tapi bohay. Dia udah baper tapi gue tinggalin.

ADUU YANG GOBLOK SIAPA SIH INI WOE?

Apa iya mending gue tekunin hobi homo gue?

YHAA HOBI KOK HOMO?

Nggak deh, semoga suatu saat nanti datanglah wanita yang sempurna untuk sosok Itachi ini.

AMININ WOE, ASTAGA!

Gue berdiri dari karpet dan berniat mandi dengan tujuan mengembalikan fungsi otak gue yang agak belok gegara mikirin Shisui.

"Kemana lo, Chi?" tanya Pein.

"Mau naena." jawab gue sekenanya. Lha kan gue mesum lagi:(

"Sendiri?" cegat Hidan, "Mau gue temenin?"

"MATI AJA LO BABI!"

Ini mah namanya pelecehan. Hidan hampir menchochol keperawanan aq. Aq putra Uchiha yang tersesat di kahyangan dan jatuh di kosan para lelaki kardus yang kemudian mereka akan dikutuk oleh ibu peri Uchiha Mikoto. Oke maap gue kebanyakan stalk si mimiperi.

Sambil garuk-garuk punggung gue nyomot handuk putih yang kini warnanya setengah abu-abu buluk dan melangkahkan kaki, meneguhkan jiwa serta memantapkan niat untuk mandi.

Selepas mandi bersih dan udah makin ganteng gue keluar dari kamar mandi.

"Eh, ada Yayank Konan." mayanlah bisa pamer sixpack gue.

"Chi." gumam si Yayank mukanya merah.

"Ya?" aduh, baper sayang.

"Bisa nggak kalo lo.."

Iya sayang? Kenapa?

"MINGGIR WOE GUE PENGIN BOKER, ANJIR!"

K sip. Baper ta berfaeda.

Gue balik duduk di karpet nyender di punggung Hidan.

"Ini lagi homo ngapa deket-deket gue." gerutunya tapi nggak nolak gue senderin, "Itu shirtless maksudnya apa, ha? Pamer lo, Njing?" nyolot level 1.

"Males ambil baju."

"Dih, manja banget lo, Bangsat!" nyolot level 2.

"Ambilin." kok lama-lama gue geli sendiri ya?

"CHI, BISA NGGAK SIH LO NGGAK USAH BIKIN GUE JELES?!" nyolot level 3 by Kisame.

Krik... Krik...

Hidan natap gue, gue natap Pein, idung Pein kembang-kempis, Sasori mencolok matanya sendiri, Deidara mangap, Kuju mah mode hemat energi dari kemarin, Zetsu pegangin anunya-- kebelet pipis katanya, dan gue nggak ngerti Tobi ngapain, bikos nggak ada mukanya.

Vakum cukup lama. Kicep semua. Kisame salting sendiri lalu pergi. Gue merinding.

"Tahukah kamu?" kata Tobi tiba-tiba.

"Ha? Apa lagi dah lo, un?!"

"Nggak jelas gue banting, nih!" ancam Hidan.

"Sibuk jika dibalik menjadi kubis." lanjut Tobi.

Pasti lo pada baca kubis terus dibalik 'kan? Hayoloh.

"Tahukah kamu?" Sasori tumben-tumbenan mau ikut-ikutan goblok.

"Apa? Akang Sasori mah suka buang-buang waktu Dei atuh, un!"

Geli lagi.

"Susu kalo dibalik numpah." lanjut Sasori.

"Ya enggaklah, goblok!" seru Pein sambil nyeringai, "Kesian ceweknya."

Ujung-ujungnya juga mesum.

"Hanc#k lo! AHAHAHA goblo!" komentar Hidan.

"PEIN!" teriak Konan yang baru aja keluar kamar mandi, "LO MESUM! KITA PUTU--"

"Bu-bukan-bukan gitu maksud gue, Yank. Dengerin gue!" mpus lo, "Kesian ceweknya udah buatin kok dibalik numpah 'kan mubadzir." hm masuklah.

"Putus."

Asyique putus asyique.

"Yayank!" Konan keluar dari kosan gitu aja, "Apa lo pada lihat-lihat?!" Pein ngamuk siaga 1.

Deidara masuk kamar Sasori ikut, Hidan ritual lagi, Zetsu masuk tudung, Kuju tetep hemat energi, dan gue nggak ngerti Tobi ngapain, bikos nggak ada mukanya(2). Gue tetep di sisi Pein karena gue anti ninggalin temen yang lagi sedih. Ntapz bosq.

Diem lama. Tiba-tiba ada bau nggak enak. Si Pein boker di celana. Ehehehe, canda doang. G lucu y? Oq.

"Chi." akhirnya ngomong.

"Hm?"

"Kalo Konan mutusin gue beneran, lo mau nembak dia ya?" pertanyaan sensitif.

"Ya... enggak tau."

"Kenapa ya? Kenapa gue takenes--taken tapi ngenes? Kenapa gue nggak pernah dapet yang pas? Konan yang agak pas juga dapetnya maksa."

Dapetnya maksa, kayak begal ae lo, ler.

"Karena lo hanya mencari tanpa berpikir untuk menjadi."

Tonton terus Jalan Emas Itachi setiap malam Jumat hanya di AmeTV.

Quote of the day : Karena lo hanya mencari tanpa berpikir untuk menjadi.

Spoiler next chapter :

Ada yang sakit hati. Butuh donor hati. Donorin cinta kamu aja udah sembuh dia.

SENGLEX [AKATSUKI/DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang