Diamonds In The Drakness Of Night

kehilangan lagi

    "Ini adalah targetmu selanjutnya. Dan pastikan dia mati dengan sangat mengerikan."

    "Kekhekhekhe.. baiklah~ akan sangat ku pastikan dia mati dan merasakan kematiannya dengan rasa yang tak akan dia lupakan sampai ke neraka sekalipun."

    "Ingat! Walau dia seorang siswa tapi kekuatan bertarungnya tidak bisa di anggap sepele. Jadi pastikan ini berakhir dengan sangat sempurna!"

    "Apa kau meragukan aku?
Pembunuh bayaran nomor 1 di Jepang?"

    "Aku tahu itu. Tapi milikku tetap milikku dan selamanya jadi milikku. Dan dengan beraninya dia menyentuh dan memberikan tatapan menjijikan itu kepada milikku. Dan pengganggu sepertinya harus di musnakan agar milikku tetap aman sampai aku merengkuhnya"

    "Baiklah. Akan ku selesaikan tugas ini dengan sangat sempurna sampai-sampai polisi pun tidak dapat menemukan bukti walau hanya secuil ujung kuku"

    "Bagus. Akan ku tunggu hasilnya"
'
'
'
'
'
Disclaimer: Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Pairing: SasuNaru, MenNaru, yang lain akan datang dengan sendirinya.

Rated: M

Genre: hurt/comfort

Warning: rypo(s), yaoi, ooc, dan abal.

Selamat membaca
'
'
'
'
'
Diamonds In The Drakness
Of Night

Chapter 1: Siapa Kau?

By:AiSsae

    Musim gugur sudah memasuki masa pertengahannya. Angin musim dingin mulai datang, dan meniup pohon-pohon sehingga daun-daun melepaskan diri lalu terbang mengikuti arah mata angin, lalu jatuh tak berdaya ditanah.

    Naruto berjalan menelusuri jalan menuju sekolahnya yaitu Konoha High School atau bisa disebut juga dengan KHS. Salah satu sekolah go internasional yang di impikan oleh seluruh orang tua di Jepang. Tapi untuk sebagian orang tua di Jepang hanya mampu gigi jari karena tidak mampu membiayai anaknya sebab biaya yang dibutuhkan sangat mahal dan selain itu hanya siswa-siswa di atas rata-rata yang bisa memasuki KHS.

    Tap

    Naruto berhenti melangkah dan mendongakan kepalanya untuk melihat gerbang super megah yang dimiliki Konoha High School. "Satu hari harus ku jalani lagi" guman Naruto lirih.

    "Hiks kenapa harus Tonari senpai.."

    Belum sempat Naruto melangkah ia mendengar suara tangisan di samping gerbang. "Pirang?, merah? kalau tidak salah Shion dan Karun kan.. bukan! atau Kirin ahhh Karin bener bener. Tapi apa yang ditangisi oleh mereka?" Guman Naruto lirih.

    "Ya! Kemarin Utakata senpai hiks sekarang Tonari senpai hiks apalagi dia dibunuh dengan CARA YANG MENGERIKAN huwaaaaaa hiks dan-n aku hiks belum sempat memberikan surat cinta yang aku tulis semalam huwaaaaaa hiks hiks " tangis gadis berambut pirang aka Shion pecah.

    "Tidak mungkin. Ini sungguh mustahil. Tonari senpai" guman Naruto.

    "Anoo! Karin chan, Shion chan. Apa yang terjadi dengan Tonari senpai? dan kenapa sekolah hmmn sepi. Biasanya jam segini sudah banyak yang datang?" Tanya Naruto memastikan hal yang ada di pikirannya dengan bertanya kepada kedua gadis itu.

    "Huwaaaa Naru chan (peluk) Naru hiks Tonari senpai dibunuh. Dan sekarang mayatnya hiks masih diselidiki oleh polisi" rengek Shion dengan acara modus meletakan kepalanya dibahu Naruto dengan ingus yang mengalir di baju Naruto. 'Kapan lagi bisa peluk Naru chan hehehe' smirk Shion.