chapter 2

23.4K 244 3
                                    

Detik setelahnya tanpa mengucapkan sepatah katapun alexa segera berhambur kedalam pelukan richard. Gadis itu langsung memeluk richard dengan begitu erat, seolah takut jika ia mengendurkan pelukan itu catrine akan segera menarik richard jauh darinya. Richard membalas pelukan alexa dengan memejamkan matanya, ia juga bisa merasakan tangaisan alexa yang membasahi tuxedonya bahkan bahu gadis itu nampak jelas bergeter dengan hebat.


“Aku juga merindukanmu richard swift, aku mencintaimu. Sungguh” suara alexa terdengar samar karena teredam dalam pelukan richard. “Tapi aku juga membencimu aku tak ingin kau meninggalkanku!!” isakan alexa terdengar menyayat hatinya. Gadis itu menghela nafas sebelum akhirnya kembali melanjutkan ucapannya. “Aku mohon apapun yang terjadi jangan sakiti catrine, berbahagialah. Doaku selalu menyertai kalian. Aku menyayangi kalian” seru alexa dengan linangan air mata dan suara serak bergetar.


Richard semakin mempererat pelukannya, namja itu menutup matanya rapat-rapat dan tak membalas ucapan alexa. Tanpa gadis itu ketahui, lelehan air mata telah jatuh membuat aliran kecil di pipi namja itu. Ya richard menangis, menangisi kisah cintanya yang berakhir mengenaskan.


“Aku juga menyayangimu lexa, sangat” serunya begitu lembut hingga akhirnya alexa bisa merasakan sebuah kecupan mendarat di pucuk kepalanya. Turun ke keningnya, kemudian kedua kelopak matanya dan berakhir pada permukaan bibirnya. Cukup lama richard menciumnya hingga akhirnya richard melepaskan ciuman itu dan kembali memeluknya.


“Aku pasti akan merindukanmu” gumanya pelan. Alexa tersenyum miris kemudian menyudahi acara pelepasan mereka dengan berat hati.


“Simpan rindu itu untuk catrine wilson, bahagiakan dia seperti dulu kau membahagiakan aku” richard mengangguk tak yakin. Pria itu merpihkan tuxedonya kemudian tersenyum. Senyum itu jauh lebih indah di banding senyum-senyum yang dulu pernah richard berikan untuknya dan alexa akan merekam moment terakhir ini dengan baik di memori ingatannya, menyimpannya di sudut terdalam hatinya dan memutarnya kelak jika ia merindukan Pria itu.


“Aku pergi, jaga dirimu baik-baik mulai sekarang” pinta richarf yang akhirnya hanya di balas dengan sebuah anggukan kecil dari alexa.


Gadis itu menatap nanar punggung richard yang mulai melangkah keluar dari dalam kamarnya, gadis itu bergerak beberapa langkah menatap tubuh tinggi itu yang mulai masuk kedalam kamar kakaknya. Hatinya kembali menjerit sakit hingga akhirnya ia memilih untuk menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Dan menangis sejadi-jadinya di balik pintu kamarnya dengan menyembunyikan wajah di lekukan lengannya. Aku tidak bisa
 


Acara pernikahan itu berjalan dengan mulus, senyum catrine terlihat begitu merekah begitu juga dengan richard. Entah senyum asli ataupun palsu namun Pria itu berhasil mengelabuhi semua orang jika senyum itu adalah sneyum palsu yang ia buat-buat. Sementara itu alexa nampak begitu terluka berdiri di deretan terjauh, menatap kebahagiaan catrine dan richard dengan hati hancur berantakan. Matanya seidit sembab namun karena make up menyamarkan semuanya jadi tak akan pernah ada yang bisa melihat kesedihan itu.


Setelah acara pemberkatakan selesai richard dan catrine langsung bergerak menuju tempat resepsi yang diadakan disebuah hotel berbintang yang ada di kawasan mosco. Meski acara baru akan dimulai malam nanti namun para tamu undangan yang kebetulan berasal dari eropa dan mendapat fasilitas hotel gratis tak segan untuk segera memasuki kamar masing-masing dan menikmati pelayanan hotel bintang lima milik richard swift tersebut.

Strong WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang