Kau akan mengingatku dari lembaran kata yang kuberikan untuk menghiasi hari-hari sepimu. Sejauh apapun jarak tercipta, seutas kata mengikat dan membawamu bersamaku.
Dan aku percaya, bahwa diantara deretan kalimat yang berjejer secara horizontal ini...
Para readers, work ini bukan sepenuhnya saya yang buat isinya sendiri. Saya hanya diberi lalu ingin membagi pada kalian semua. Semoga tulisan ini memotivasi kita semua. Genrenya teenficion dan poetry yah. Jadi saya pilih genre random.
Work ini saya buat khusus untuk abang saya, Deka. Yang mau kenalan bisa lewat idLine : Deka_17
Termanis, Vanda
Cek wattpad di bawah:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
happy reading^^
-Prolog-
"Dede. Apa kamu ada waktu luang?"
"Ada bang, sekarang. Kenapa emangnya? Ada sesuatu?" jawab seseorang yang dipanggil dengan sebutan bang
"Aku mau bicara serius sama kamu."
"Iya bicara aja. Dede dengerin kok. Tapi jangan lama-lama ini mau ada kelas, takut gurunya serem nih. Hehehehe.."
"Aku sayang kamu, Dede. Pacaran sama aku yah."
"Alasannya?"
"Kita punya banyak kecocokan. Aku nyaman dekat sama kamu. Kamu juga udah kenal aku dari lama kan? Aku pengen kita lebih dari sahabat. Aku bosen friendzone kayak gini."
"Maaf aku nggak bisa."
"Kena.."
Tuuuutttttt
"Ha..halo. La kamu kenapa? Haloo"
Sambungan telepon itu terputus begitu saja. Meninggalkan Deka dengan segala macam pertanyaan yang berkecamuk liar dalam pikirannya. Lala menolaknya. Ini bukan seperti yang dia bayangkan.
Deka mengeluhkan nasibnya. Namun, sejatinya luka yang ia dapatkan hari ini lah yang akan mengantarkannya pada bahagia seluas kerinduan terhadap pelangi dan seindah bunga anggrek yang mekar di kala senja.
