Sebuah prosa mini series...
Mengerjap-ngerjap bola matamu membisikan cinta yang begitu dalam. Meski belum ada sepatah katapun dari ucapanmu yang kumengerti. Namun tatapmu adalah kebahagian untukku. Obat hati yang kadang merapuh.
.
.
Senyummu hadir di dalam bayangku. Meski ada segores bayang yang mencoba menutupi, tetap tembus ke dalam dasar hati.
.
.
Kamu adalah bayangan yang kutunggu, yang selalu hadir di dalam nafas hidupku. Kau buah cinta yang tertanam di sanubariku.
.
.
Tanpa ragu, kunyatakan rindu dan sayang kepadamu. Selalu kupeluk engkau di dalam dekapku. Kucium kening putih dan lembutmu. Kuusap sentuhan kasih dan sayang di wajahmu.
.
.
Adalah kamu, telah menjadi sebagian tubuhku. Dan kau telah nyata di pelupuk mataku.
.
.
^ 15 Kosong Empat 2017 ^