"Ah,"
Jongin sontak berdiri melihat sosok tinggi yang berjalan di antara penumpang kereta. Bibirnya menyunggingkan senyum lebar ketika manik dingin itu tanpa sengaja bertemu pandang dengannya.
"Sehun." Panggil Jongin pelan, namun sosok tinggi itu memalingkan wajah dan berjalan melewati Jongin acuh.
"Kau sudah makan malam?" tanya Jongin antusias, melangkah lebar menyusul Sehun.
Senyum Jongin bertambah lebar. Ditambah kikikan lucu meskipun Sehun tidak menjawab pertanyaannya.
.
.
Sehun melirik arloji. 19.05- dia sangat yakin kini orang itu pasti sedang menunggunya. Lagi. Sebelum pintu kereta terbuka, ia sempat melihat laki-laki berjongkok meringkuk disamping toilet. Sial, gumamnya malas sedangkan bola matanya mengerling bosan.
Kim Jongin.
"Sehun."
Lupakan saja. Sehun berjalan cepat melewati Lelaki yang dua bulan lebih tua darinya. Untuknya, hari ini sudah cukup buruk. Dan bertemu dengan Jongin tidak membuat hari nya menjadi lebih baik.
"Kau sudah makan malam?" Sehun menggeram pelan mendengar pertanyaan yang sama dengan hari-hari sebelumnya. Seriously, Apa laki-laki ini tidak memiliki pekerjaan atau apapun yang lebih penting daripada hanya mengekorinya?
Sehun bersumpah dia tidak mengeluarkan satu kata pun tapi si bodoh disampingnya tetap terkikik. Apa yang membuat nya tertawa
.
.
"Selamat tidur,"
Alis Sehun berkedut melihat lambaian tangan Jongin padanya. Pria tinggi itu langsung saja menarik tirai menutupi kaca beranda nya. Berjalan perlahan menghampiri tempat tidur, dia lalu melompat bergelung memeluk bantal. Membenamkan seluruh wajah nya pada benda persegi biru empuk itu.
'Hei, kau!'
'Berikan aku makanan!'
Sehun tidak pernah sekalipun melupakan masa terburuk di hidupnya. Ini sudah beberapa tahun semenjak ia lulus dari SMA. Tapi sungguh, Dia sangat membenci nya.
'Siapa kau?'
'Aku menyukai mu?..'
Mata Sehun terpejam, Tangannya mengepal.
Sehun ingin orang itu mengingat semuanya.
To Be Continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity
FanfictionJongin merupakan seorang pengangguran di umur dua puluhan. Meski begitu, ia berasal dari keluarga mapan dan sangat di manja oleh keluarga nya. Sesuatu terjadi pada nya di pertengahan semester kelas dua sma, dan membuat dirinya lupa ingatan. dia tid...