Chapter 22

58.2K 3.9K 170
                                    

Happy Reading ❤

AUTHOR POV

Sehun mulai mendekati Nara dengan kedua benda itu ditangannya. Tak ia hiraukan wajah ketakutan Nara saat ini.

"O-oppa ku-mohon.. Jebal.. " ujar Nara sambil menggelengkan kepalanya.

Sehun tersenyum miring "Oppa? Kau memanggilku oppa lagi chagi?" kata Sehun yang sudah berada didekat Nara.

Sehun jongkok dihadapan Nara dan memainkan pisau dipipi Nara.
"Kau tau? Pipimu itu sangat mulus, sayang jika benda ini melukainya."

"Kau psikopat?" tanya Nara takut takut.

"Psikopat? HAHAHA IYA KAU BENAR!" teriak Sehun pada Nara.

"SEKARANG IKUT AKU!" Sehun langsung menyeret Nara keluar dari ruang kerjanya.

Entah sadar atau tidak sekarang Nara sudah ada didepan pintu berwarna merah dan ketika Sehun membuka pintu itu seketika Nara membulatkan matanya.

"MASUK!" titah Sehun.

Sehun dan Nara masuk kedalam ruangan itu dalam Nara semakin merasa takut.

Disana banyak sekali barang barang yang tak pernah Nara pikirkan Sehun akan menyimpannya.

Sebuah lemari besar dengan berbagi jenis pistol, tali cambuk berbagai ukuran dan pedang dengan berbagai ukuran juga.

Dipojok ruangan terdapat sebuah ranjang mewah dengan ikatan rantai disetiap sisinya. Tanpa pikir panjang Sehun segera menyeret Nara dan mengikatnya di ranjang itu dengan rantai.

"OPPA! LEPASKAN OPPA!" teriak Nara Sehun hiraukan.

"Kau yang membuat masalah sayang jangan menyalahkan aku!" ucapan Sehun memang tenang tapi ada amarah yang terpendam disetiap katanya.

Sehun segera mengambil gunting dan dengan cepat memotong pakaian Nara. Nara sudah tidak memakai apa apa lagi selain celana dalamnya dan bra.

Sehun beralih ke lemari dan mengambil cambuk yang kecil.

SLUT!

"Akkh!"

Sehun mencambuk Nara dibagian pinggang.

SLUT!

"Akkh!"

SLUT!

"Oppah hen-tikanhh.. Sa-kithh!" ringis Nara tak Sehun hiraukan.

SLUT!
SLUT!
SLUT!

Entah yang keberapa kalinya Sehun telah mencambuk Nara. Sekujur tubuh Nara tengah memar bahkan tangan Nara mengeluarkan darah karena terus memberontak.

"Hiks.. Hiks.. Hiks.. Kris hiks..oppa.." isak Nara membuat Sehun geram karena menyebut nama Kris.

Dengan cepat ia tanggalkan pakaiannya hingga full naked, begitu pun dengan Nara.

Sehun dengan kasar memasukkan miliknya pada milik Nara dan menggerakkannya paksa.

"AKKH! S-SAKITH!"

"Benar teruslah mendesah chagi.. Ahh.."

"Hiks oppahh.. Hen-tikanhh!"

Sehun mencium Nara kasar dan menuntut, tak ia hiraukan tangisan Nara.

"Se-mffph Hun... Opppahh.. Mffphh"

"Ahh.. Ouh.. Chagihh.."

Berjam jam berlalu sudah, Nara sudah terkulai lemah dan Sehun ambruk diatasnya.

My Possessive Husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang