Langit mendung seakan mengerti
Betapa bimbangnya dia kiniGuntur terdengar saling menyambar
Membuat hati menjadi gemetarDia seperti terjebak di dalam ruang gelap
Mencari jalan keluar, namun tak menemukanDia menangis ketakutan
Terus bergumam, meratapi nasib ditengah kesunyian yang menyergapBingung...
Menengok ke kanan ke kiri, dimana dia kini?Linglung...
Menengok ke kanan ke kiri, tiada orang disiniMerasa sesak,
Terjerembap,
Menangis dipojokan
Tanpa ada seorang temanTiada tempat untuk bersandar,
Tiada teman untuk berceritaSeketika dia tersadar, seakan-akan tertampar oleh kenyataan,
Bahwa ia masih memiliki Tuhan
Untuk mengadu segala kegundahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena
PoetryHanya kumpulan kata-kata usang yang absurd. ••• -Ditulis oleh seseorang yang masih belajar bagaimana caranya menulis yang benar. •Attention! Sebelum baca, siapkan kantong plastik, siapa tau butuh. Banyak kata-kata yang enggak jelas. Tinggalkan lapak...