Ch 2

184 22 4
                                    

".. Je-jeonghan.. ahh" ucap Seungcheol bersusah payah. Kedua tangannya berusaha menjauhkan Jeonghan yang terus mencumbu lehernya.

Usahanya sia-sia. Tubuh Jeonghan begitu kuat. Sampai-sampai kedua tangan Seungcheol kesakitan.

.

"Hyung?" Mingyu memanggil Jun yang sedang memasak, matanya menatap kegelapan pohon tak jauh darinya.

"Hn?" Jun enggan berbalik.

"T-tadi. Ap-apa itu hyung?"

Jun mendecak. "berhenti berhalusinasi Gyu."

Mingyu menghampiri Jun dan mencengkram ujung baju hyung nya itu. "Bu-busowo"

"Jangan takut. Cepat periksa Jeonghan hyung, jika sudah sadar beri ini." Ucap Jun menyodorkan segelas minuman ke Mingyu untuk Jeonghan.

"Apa ini?"

"Cepat."

"N-ne."

Mingyu mendekat ke arah tenda dimana Jeonghan dan Seungcheol istirahat.

Zreett

Mingyu membuka sleting pintu tenda. Namun belum sempat ia memanggil kedua hyung-nya, matanya melotot dan ia berbalik kembali keluar.

"Shh Gyuh!! Hey! Ban-ah bantu aku!"

Mingyu kebingungan, kenapa Seungcheol memintanya untuk membantu dalam kegiatan mereka(?).

"Gyu! Ah! Hey! Cepat bantu akhu!"

"Tunggu!"

"Ada apa Gyu?" Tanya Jun melihat gelagat aneh Mingyu.

"Hyung bantu Seungcheol hyung. Di-dia memintaku untuk.. eumm untuk."

"Untuk apa?" Tanya Jun penasaran. Lalu ia segera masuk ke tenda tersebut dengan Mingyu yang merasa aneh disana.

"Jun-ah bantu aku ah!"

Jun belalakan. Tentu saja terkejut dengan yang dilakukan mereka berdua. 'Jeonghan sedang memblowjob Seungcheol'. Disisi itu Jun lebih terkejut. Sangat terkejut saat mengetahui siapa sebenarnya diri Jeonghan.
Sesosok arwah lelaki yang tentu saja bukan Jeonghan, yang sempat ia temui tadi sore.

.

Satu kelebihan yang tidak semua orang tahu kecuali keluarga seorang Wen Junhui. Indra keenam atau sebut saja indigo. Dimana kelebihan itu membuatnya mengetahui segala hal. Termasuk melihat hantu.

Cukup lama ia mengalami itu. Terhitung sejak dirinya menginjak umur tujuh tahun. Cukup sulit untuknya karena berbagai makhluk halus yang tidak bisa di pandang oleh mata telanjang, ia dapat melihatnya.

Termasuk sekarang. Sejak mereka berangkat untuk berkemah. Jun sudah mengetahui jika sesosok arwah mengikuti mereka sejak memasuki pemukiman. Ia putuskan untuk tidak peduli karena arwah itu terlihat tidak mengganggu.

Tapi salah!, sosok itu kini mengganggu temannya dan membuatnya geram. Dengan beberapa pengalaman dari leluhurnya, ia dapat mengeluarkan arwah itu walau sedikit ragu karena jarang ia lakukan.

"Argghh!"

Jeonghan memberontak saat Jun melerakkan kedua jarinya di dahi Jeonghan.

Beberapa cakaran terlihat di kedua lengan Jun, teman lainnya berusaha membantu memegang kedua tangan Jeonghan termasuk Vernon, Ia sudah bangun saat mendengar keributan mereka.

Brughh

Jeonghan tumbang kedua kalinya. Tubuhnya terkelungkup.

Semuanya menghela nafas lega. Namun Seungcheol masih terdiam di tempatnya. Ia masih mencerna tentang kejadian yang menurutnya tidak pernah terjadi. Terlebih saat melihat Jun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang