Red Day!

653 84 6
                                    

"Joy!"

"Joy!"

"JOY!"

"IYA!"

Joy membuka pintu rumah dengan cepat. Sebelum toa berjalan di depan rumahnya itu semakin meninggikan suaranya.

"Wah, tumben sudah mandi" Ten, si toa berjalan berdiri di beranda.

"Kenapa?" Joy melipat tangan. Ini masih pagi dan Ten sudah ada disini.

"Mau ikut jogging? Ada Kak Johnny, Jaehyun, dan Doyoung"

"Jennie tidak ikut?" Sahabatnya itu biasanya ikut kegiatan yang seperti ini.

"Sudah di booking kak Taeyong"

Joy hanya ber-oh ria.

"Bagaimana? Ikut ya?"

"Tidak" Lebih baik hari ini buat laundry day.

"Sepertinya Kak Sungjae juga kesa--"

"Ikut!" Joy menuju kamar, berganti pakaian.

Beberapa menit kemudian Joy siap. Celana hitam dan kaos putih. Ia tidak membawa tas. Hanya ponsel.

Karena, kalau ada Johnny semua orang akan sejahtera. Hehe

Kalau Ten toa berjalan, Johnny itu ATM berjalan.

"Mana yang lain?" Joy tidak menemukan orang didepan rumahnya, hanya ia dan Ten.

"Sudah duluan, pakai mobilnya Johnny"

"Ya udah, kuy" Joy memasuki mobil Ten.

😛

Mereka sampai di alun-alun kota. Lumayan ramai karena ini Minggu pagi.

Joy dan Ten menghampiri Johnny, Doyoung dan Jaehyun. Mereka sedang duduk di trotoar.

"Tidak lari?" Joy menatap mereka.

"Kita sudah dapat 10 putaran, kau yang datangnya terlalu lama" Doyoung meneguk mineralnya.

"Ten tadi menyetirnya lambat sekali" Joy meninju tangan Ten.

"Kak Ten itu hanya mau menghindari lari bersama kita. Jadinya dia beralasan menjemput kamu Kak" Jaehyun tertawa.

Ditertawakan adik kelas setampan Jaehyun, Joy tidak masalah. Hehe.

Tapi benar juga​, Ten malah memakai celana jeans-nya​.

"Joy mau lari? Sini aku temani" Johnny berdiri.

"Kak John tidak capek?"

"Buat kamu aku tidak bakal capek kok" Doyoung, Ten Dan Jaehyun hanya memutar bola matanya mendengar gombalan Johnny.

Akhirnya Joy lari dengan Johnny. Baru dapat sekitar 2 putaran, Joy merasa ada yang aneh.

Seperti ada 'sesuatu' yang keluar dari dalam. (Yang cewe ngerti maksudnya kan?😛)

"Kak John!" Joy memanggil Johnny yang berlari didepannya.

"Apa?" Johnny berhenti berlari dan berjalan menuju Joy.

"Antarkan aku ke toilet"

Ketika berjalan menuju kamar mandi, feeling Joy sudah jelek.

Makin terasa kalau ia sedang 'dapet'.

Begitu sampai di depan toilet, Joy segera masuk. Untungnya saja sepi, cuma ada Joy dan Johnny.

Johnny nunggu di luar bilik.

Begitu di cek

Benarkan

Joy 'dapet'

Ini red day!

Hari pertama!

Dan sudah sedikit menembus

Untungnya tidak sampai celana luarnya.

Lebih parah lagi Joy tidak bawa ganti. Baik dalaman maupun luarannya.

Tas saja Joy tidak bawa.

Joy dilema

Akhirnya Joy menelfon Johnny.

Yang untungnya juga bawa HP.

"Kak... Aku bocor"

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Empat detik

Lima detik

"Ah...." Johnny malah mengeluarkan suara seperti itu.

"Kak!"

Joy sebenarnya malu sekali. Tapi ini sudah kepepet.

"Di depan ini ada mini market, pembalut sama celana dalam sekali pakai bisa beli disana"

Lah iya, Joy tahu!

"Tapi mereka nggak jual celana"

Oh, Joy mengerti maksud Johnny.

"Trainingnya belum kena kok..." Wajah Joy sudah merah waktu bilang itu.

"Jadi cuma butuh pembalut sama celana dalam kan?"

"Iya..."

Joy heran dengan Johnny kenapa ia tidak grogi sama sekali waktu bilang seperti itu?

"Tunggu ya" Johnny mematikan ponselnya.

Tapi beberapa detik kemudian ponsel Joy menerima panggilan dari Johnny.

"Pembalutnya yang ada sayapnyakan?

😛





Whatever!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang