Hari kedua gue masuk sekolah. Masih sama, gue masih belum punya temen baru.
Guys, temen SD gue yang dulu itu sifatnya sama kayak gue. Gak tau malu. Semenjak kita pisah kelas pas kelas 7, kita jarang ngobrol, apalagi ketemu. Hilyah Qurata A'yun namanya.
Tapi, kelas 8 kita dipertemukan lagi. Dan sifat dia yang dulu masih belum berubah. Apa jadinya kalau kita ketemu lagi. Dan dalam satu kelas. Kacau.
Jadi, cuma Hilyah doang yang paling gue kenal.Entah mengapa, apapun yang gue lakuin sama hilyah dianggap aneh sama anak-anak itu. Gila bahasanya.
Ya menurut hati kecil gue sih emang iya.
Kita itu gak jelas, gak lucu tapi ketawa, gendang-gendang, nyanyi dangdut, ngejelek-jelekin muka sendiri, fashion show dikelas, niruin gaya bebek dikelas, dan banyak hal gila yang lainnya.------
Hari ini pelajaran Bahasa Inggris. Pelajaran yang sama sekali gak gue ngerti.
Guru nya itu ngebosenin. Selagi dia nerangin. Gue sama sebagian anak-anak kelas 8c tidur dikelas. Sumpah itu ngantuk yang gak tertahan kan. Gue bener-bener gak bisa nahan. Apalagi di tambah angin dari luar jendela yang sepoi-sepoi.
Secara gak sadar, gue mimpi. Dalam mimpi gue, ada seseorang cowok, ganteng, putih, tinggi, pokoknya idaman para cewek deh. Lalu gue menghampiri cowok itu, dan gue ngajak dia duduk di tengah-tengah bunga berwarna warni. Setelah lama kami berdua berbincang-bincang. Entah mengapa bibir ini membantah tuan nya. Gue bener-bener gak bisa nahan buat ngungkapin perasaan gue. Dan "I LOVE YOU" Omg, gue ngelontarin 8 huruf, 3 kalimat, dan 1 makna itu, tanpa ada kata basa basi sedikitpun, tanpa ada berdosa sedikitpun, tanpa ada rasa ragu sedikitpun. Baru saja dia mau membalas ucapan gue. Dan..
"HEH!!!''
Suara itu mengagetkan, gue terbangun dari mimpin indah gue. gue langsung memfokuskan mata untuk melihat siapa yang mengganggu mimpi gue sama pangeran.
OMG. Miss Lena.
Buru-buru gue duduk dengan sikp tegap. Dan memasang senyum manis. Dia tetap melotot tanpa mengedip sedikitpun, dan di tangan nya memegang sebuah penggaris besi yang panjang nya kira-kira 50 cm.
"Berani-beraninya kamu tidur di pelajaran saya!"Sontak, anak-anak yang lainnya juga terbangun karena suara Miss Lena yang lumayan keras dan mereka langsung mandangin gue.
"Untung bukan gue." Ceplos anak kecil jutek itu. Bela.
Tidak terima dengan ucapan Bela. Gue langsung membalikkan arah pandangan kebelakang dan memasang mata sinis. Tidak lupa, mengangkat dagu tinggi-tinggi.
"apa lo!" Kata gue jutek
"Hey! Saya ngomong sama kamu! Kenapa kamu ngadep belakang? Berani ya ngelawan saya!?"
Suara itu mengagetkan gue. Sontak, gue langsung ngadep ke depan dan mempersiapkan senyum manis.
"Maaf ibu guru, gak lagi-lagi deh" jawab gue sambil senyum manis
Tanpa mengeluarkan sepatah dua patah kata. Guru itu pun kembali ke meja tempat nya mengajar. Tak lama kemudian "kringg, kringg, kringg" bel istirahat berbunyi. Anak-anak berhamburan keluar kelas. Tidak dengan gue, gue lebih memilih makan dikelas, bukan gue doang, ada Hilyah dan beberapa anak lelaki lainnya.
"Bawa bekel apa lo?" Tanya Hilyah sambil melirik ke kotak makan gue.
"Ini, roti isi. Lo mau?" Jawab gue sambil menyodorkan kotak makan gue ke Hilyah. Tanpa basa-basi Hilyah langsung mengambil salah satu roti yang gue bawa.
"Makan semua nya aja Hil, gue udah kenyang. Gue udah makan di rumah tadi." Ucap gue.
"Hm, bener nih. Baik banget sih lo. Lo doang emang Fit." Ucap hilyah sambil memuncratkan roti-roti yang ada di mulutnya.
Gue cuma ngebales dengan mengangguk kecil.
"Eh tadi lo ketahuan ngorok dikelas ya? Mampus haha!" Ejek hilyah"hm." Jawab gue singkat
"Lo kenapa sih Fit? badmood ya?" Tanya Hilyah
''Nggak. Gue lagi mikir aja, tadi gue mimpi apa? Gue berusaha nginget lagi. Tapi gak bisa" jawab gue sambil menompang dagu ke punggung tangan.
Gak lama kemudian gue noleh ke barisan ujung. Dan disitu, gue ngeliat ketua kelas lagi baca buku sendiri. Pikiran gue langsung kembali pulih, gue inget semua yang gue mimpiin tadi di
KAMU SEDANG MEMBACA
VIKRY
Teen FictionMenceritakan seseorang ketua kelas yang dingin bernama Vikry. Banyak sekali wanita yang ingin mendapatkan dirinya. tetapi tidak satupun wanita yang berhasil. Dan...