1

3 0 0
                                    

cerita sebelumnya udah gua apus karena udah ga srek sama alur ceritanya jadi males lanjutin ini gua bikin cerita baru tapi dengan judul yg sama hehe. Sorry for anytypo. Don't forget to vomment. Hope u like it😁 enjoy it

☀️Happy Reading☀️

Aku menyusuri trotoar jalan raya ini, dengan di temani panasnya matahari dan macetnya jalan raya Jakarta dan beberapa orang yang berjalan di trotoar seperti ku. Aku bingung harus kemana karena muak dengan keadaan rumah, karena orang tua ku yang tidak henti-hentinya bertengkar.

Kaki ku yang sudah terasa ngilu dan pegal, dan bingung harus kemana, aku memutuskan untuk memasuki caffee shop yang sudah berada tepat di hadapanku untuk sekedar menghilangkan rasa ngilu dan pegal di kaki ku seraya menghilangkan rasa kering di tenggorokanku.

"mas, saya pesan coffee lattenya satu ya." kata ku dengan barista coffee shop tersebut

"oke, apa ada yang lain yang ingin di pesan?" tanya barista tersebut dan aku balas dengan gelengan itu tandanya aku tidak ini memesan yang lain. "jadi 50 ribu kak." kata barista tersebut memberitahu nominal yang harus aku bayar.

tak lama kemudian nama ku dipanggil itu artinya pesanan ku sudah jadi. tak perlu berfikir panjang aku langsung mengambil pesanan ku dan berniat untuk duduk kembali. tetapi saat baru saja menyedot minuman yang baru ku pesan seseorang menabrakku membuatnya menjadi kacau. gimana tidak dia membuat bajuku basah dan kotor karena ulahnya yang menabrak orang seenaknya

"gimana sih, jalan pakai mata dong mas." kata ku kesal seraya membersihkan pakainku dengan pandanganku yang terfokus ke pakaian

dengan rasa bersalah pria tersebut meminta maaf pada ku "ya maaf saya kan ga sengaja," seraya membantuku membersihkan baju dengan tisu yang ia bawa

aku dengan mood hancur ku hari ini ditambah hancur olehnya. Ku alihkan pandangan ku untuk melihat si pelaku dan ternyata "kok lo si," kata ku terkejut lalu menghindarkan tangannya untuk tidak membersihkan baju ku lagi "udah sana ga udah pegang-pesang. dasar cowo pembawa masalah ga di sekolah, ga diluar sekolah, ga weekday, ga weekend selalu bawa masalah sama gua. Mau lo apa si? emang salah gua apa sama lo? baju gua jadi kotor gini nih gara-gara lo. Dosa apa saya ya Tuhan(?)" cerocos ku di balas tatapan santai pria tersebut

"udah selesai Indonesia Rayanya?" ucap 'musuh terbesar ku' dengan santainya tanpa dosa [maksud dari Indonesia Raya itu marah be lyk cermah ala emak-emak. ngerti kan ngerti dong harus ngerti ahaha]

"apasi lo gajelas. minta maaf kek, kayak ga punya dosa aja lo." kata ku ketus

"berapa si yang harus gua ganti. berapa harga baju lo hah. 300(?) 400(?) atau cuma 50ribu?" tanyanya seraya mengeluarkan dompet yang isinya kertas berwarna biru dan merah berjejer dengan rapihnya aku hanya mentapnya jengkel

"gua ga butuh uang lo, emang orang tua lo ga pernah ajarin lo buat bilang maaf ya sama orang yang udah lo buat susah atau lo udah berbuat salah(?)" ceramah ku lalu pergi meninggalkan orang yang setangah waras itu. Niatku untuk duduk-duduk santai di caffee shop tersebut ku urungkan karena kesal oleh musuh ku yang tiba-tiba datang memberi masalah. Aku memilih pergi kerumah sahabatku karena malas untuk pulang kerumahku.

☀️🌤⛅️🌥☁️🌧⛈🌩

"ini tuh gara-gara si Alex pembawa masalah tau gak." jawab ku karena sebelumnya Kinan sahabatku menanya mengenai baju ku yang kotor karena ketumpahan kopi

"loh kok bisa?" tanyanya kembali

"iya jadi tuh gua baru banget ngambil pesanan kopi gua. trus tiba-tiba tuh cowo nabrak gua awalnya ga sadar itu dia eh pas gua liat mukanya eh si Alex pembawa masalah. Gangerti lagi kenapa gua selalu sial banget kalau deket-deket dia heran gua," kataku panjang lebar menjelaskan semuanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang