2

39 5 1
                                    

1 minggu berlalu dengan cepat dan tibalah waktu yang ditunggu yaitu weekend. Angga,Dio,Roni berencana ingin liburan ke Bali. Seperti biasa,Angga selalu menolak kegiatan yang menurutnya kurang penting.

"Ntar yang bayar hotel gue,deh". Roni memasang puppy eyes-nya.
"Keperluan lain gua yang tanggung jawab,gimana?". Rio menyaut.
"Gue gak bisa nolak kalo gratisan". Sifat Angga mirip sekali dengan ibu-ibu pemburu diskon buy 2,get 1

...

Sesampai disalah satu hotel berbintang 4 dibali, 3 serangkai ini langsung merebahkan badannya dikasur dan tertidur pulas. Yap,mereka memesan satu kamar untuk  3 orang.*perlu diingatkan lagi, MEREKA BUKAN HOMO.

***

Tak terasa weekand telah berakhir.

Seperti biasa, Siswa-siswi JIS masih berhamburan dihalaman sekolah. Sehubungan dengan bel sekolah belum berbunyi, 3 serangkai ini masih sempat pergi ke kantin belakang.

10 menut kemudian...

"Trrrrriiiiiiiiiiing!!!". Yap,bel sekolah ternama itu telah berbunyi dengan nyaring. Angga, Dio, dan Roni langsung meninggalkan bangku panjang yg berada dikantin. Jarak kantin dan kelas mereka cukup jauh. Tiba-tiba Dio menunduk dibawah jendela. "Damn, sir. Ardhi udah dikelas". Bisik Dio mengarahkan ke Angga dan Roni. Roni langsung mengeluarkan senyum bodohnya,ia berniat untuk bolos hari ini.
"Bolos aja,kuy!". Ajakan maut Roni yang agak berbisik.
"Good idea,dude". Dengan gaya santainya Dio menyetujui.
"Hmmm". Angga berpikir. Jika ia masuk ke kelas sekarang dijamin sir. Ardhi akan menjemurnya dilapangan JIS.
"ah elah,ngga. Bolos sehari gak bakal bikin lu bodoh juga,kok"bisikan maut kini terulang dari Roni.

Tanpa mereka sadari,ada sepasang telinga yang mendengar percakapan mereka, telinga Jenn.
"Pak!! Diluar ada yang mau bolos!" Jenn berteriak sekeras kerasnya.
Sir. Ardhi langsung mengarahkan kepalanya ke ambang pintu, dilihat sir. Ardhi terdapat 3 anak aneh yang sedang asik berbincang. Segera sir. Ardhi berjalan kearah mereka dan mencubit sembari menarik telinga Roni dan Dio. Angga? Yap,ia telah berjalan kearah kelas. Ia mengaku bahwa tadi ia kebelet boker. Otomatis sir. Ardhy percaya dengan alasan Angga,lagipula ia terkenal dikalangan guru karena kepintarannya.
Angga sempat menoleh kearah kedua temannya itu sambilan mengeluarkan cengiran bodohnya. Seulas senyum tulus muncul dibibir manis Jenn.

mungkin kalian berpikir bahwa Dio & Roni akan membongkar kedok jahat Angga? Tidak! Karena mereka pikir hal itu hanyalah pantas dilalukan oleh fake friends bukan real friends seperti mereka berdua ini.

"Trrrrrriiiiiiing!!!" Bel tanda istirahat berbunyi.

Dio dan Roni masih terjemur didepan tiang bendera sambil hormat sampai jam sekolah berakhir. Tapi tenang saja, mereka disediakan kursi,kok.

"Ngantin bareng,yuk!" Ajak Jenn ke Angga.
"Iya". Angga hanya pasrah mengiyakan ajakkan Jenn, mau baimana lagi? Kedua sohibnya masih terjemur dilapangan.

"Lo asli mana?". Jenn memecahkan kecanggungan.
"Bandung". Hanya 1 kata yang dilontarkan Angga.
"Jauh banget!" Seru Jenn sok tau.
"Ga jauh jauh amat". Kali ini Angga melontarkan 4 kata.
"Kalo gue asli British" ujar Jenn
"Trus,siapa nanya?" Dengan cueknya Angga bertanya, lebih tepatnya mengejek.

"London bridge is falling down,falling down,falling down. My fair lady🎶🎵" sebait lagu anak anak di british terdengar dari ponsel dikantong baju Jenn.

"Permisi" singkat Jenn sambil tertunduk malu
"Pft,pft..." Angga menahan tawanya.

Sepeninggal Jenn Angga nelepaskan tawanya yang berhasil menarik perhatian.

"What's up?"
"......"
"Right now?"
"......"
"Ok"

"Sorry. Gue tinggal dulu" dengan rasa bersalah Jenn meninggalkan Angga yang bersikap seakan tidak perduli.

Kini Jenn tengah berada dikantor kepsek sambil memohon agar dapat ijin libur 2 minggu. Pak kepsek hanya menganggukan kepalanya.





*ada apa dengan Jenn?

*Holaaaa!! Maaf author jarang upload. Dikarenakan banyak jadwal les dan kemalasan tersendiri.
Terimakasih telah membuang waktu untuk membaca episode ini..

-Aqilla.



















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You are My ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang