Ku Dengannya Kau Dengan Dia
#Part02Hari ini sepulang dari kampus Dimas mengajak Dinda untuk berkunjung kerumahnya karena Mamanya Dimas ingin mengajak Dinda untuk makan siang bersamanya.
Seusai makan siang bersama Mama Dimas, Dinda tak langsung pulang ia masih berada di rumah Dimas tepatnya diruang tengah, karena Dimas yang meminta Dinda untuk tetap disni dan menemaninya bermain PS.
"Kamu kemarin aku tungguin di kantin kok malah pulang duluan sih?" Dimas menanyakan tentang sikap Dinda kemarin di kampus yang meninggalkan nya begitu saja, sambil terus fokus bermain PS.
"Aku pikir kamu gak nungguin aku ya udah aku langsung pulang," jawab Dinda berbohong, padahal kemarin ia langsung pulang karena melihat Dimas dan Michelle yang tengah asik bercanda di kantin.
"Kamu gak baca WA dari aku? Aku udah WA kamu kok, kalau aku nungguin di kantin."
"Aku gak tau kalau kamu WA aku, aku taunya pas udah sampai di rumah," jawab Dinda, lagi-lagi berbohong.
"Oh gitu."
"Dim, aku boleh tanya sesuatu gak?"
"Boleh lah Ndut, gitu aja pakek izin segala udah kayak sama siapa aja. Emang mau nanya apa?"
"Kamu...sama Michelle itu beneran...cuma temen lama kan?" tanya Dinda, sedikit ragu.
"Hahaha kirain mau nanya apaan. ya iyalah Ndut, kan aku udah bilang kalau Michelle temen SMA aku dulu. Kalau gak percaya apa perlu kita ke SMA aku terus nanyain apa bener aku satu SMA sama Michelle apa nggak?"
"Nggak gitu maksud aku Dim, maksud aku itu emm...." Dinda bingung harus bicara seperti apa pada Dimas.
Dimas meletakkan stik PS nya lalu mengahadap kearah Dinda yang tengah duduk disampinya. Dimas meraih tangan Dinda. "Kamu sebenarnya mau nomong apa? Ngomong aja gak papa," ucap Dimas.
"Aku ngerasa makin hari kamu makin deket sama Michelle," ucap Dinda berterus terang.
"Maksud kamu?" tanya Dimas, masih tidak mengerti. Kerutan dikeningnya juga sangat menunjukkan bahwa Dimas tidak paham akan pertanyaan Dinda.
"Sebenernya, aku tau kemarin kamu nungguin aku di kantin, tapi aku gak berani buat nyamperin kamu. Karena kemarin aku lihat kamu lagi happy dan lagi ketawa-ketawa bareng sama Michelle. Aku rasa kamu gak pernah sebahagia itu kalau lagi sama aku."
"Astaga Ndut, jadi kemarin kamu udah di kantin? kenapa gak nyamperin aku? kemarin aku sama Michelle cuma bercanda-bercanda gak jelas kok, jadi gak usah cemburu sayang," ucap Dimas, mencoba menejelaskan pada Dinda. Dimas melihat kegusaran dimata Dinda, mata itu menyiratkan bahwa Dinda tengah penasaran dan mungkin juga sedikit cemburu terhadap Michelle.
"A...aku gak cemburu, kok," Dinda terlihat gugup.
"Yakin gak cemburu?" goda Dimas.
"NGGAK. siapa yang cemburu?" elak Dinda.
"Hahaha kalau nggak ya biasa aja kali gak usah nge gas kayak gitu."
"Apaan sih kamu?" Dinda melepaskan tangan nya dari genggaman Dimas.
"Kalau mau cemburu gak papa kok, aku suka deh dicemburuin kayak gini. Aku seneng lihat kamu kalau lagi cemburu, tandanya kamu sayang kan sama aku." Dimas meraih tangan Dinda kembali, kini semakin ia eratkan genggaman tangan itu.